Limbah plastik, khususnya kantong plastik, merupakan permasalahan lingkungan yang signifikan karena sifatnya yang tidak dapat terurai secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik pengolahan limbah kantong plastik menjadi agregat halus ramah lingkungan untuk bahan bangunan non-struktural, khususnya batako. Permasalahan utama adalah terbatasnya metode pengolahan limbah plastik yang menghasilkan material dengan karakteristik fisik yang sesuai standar agregat halus. Metode yang digunakan adalah perlakuan termal terhadap limbah plastik hingga suhu minimum 800°C untuk menghasilkan pasir plastik. Pasir plastik ini kemudian digunakan sebagai bahan substitusi agregat halus dalam adukan batako dengan variasi persentase 5%, 10%, dan 15% terhadap berat pasir. Pengujian dilakukan terhadap kekuatan tekan dan daya serap air batako. Hasil menunjukkan bahwa substitusi 5% memberikan performa terbaik, dengan kekuatan tekan sebesar 42,38 kg/cm² dan daya serap air terendah sebesar 17,12%. Substitusi di atas 5% menurunkan kekuatan tekan dan meningkatkan daya serap air akibat distribusi material yang tidak merata dan lemahnya ikatan antarpartikel. Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup proses pembakaran masih manual dan terbuka, waktu pembakaran yang tidak menentu dan belum dilakukan uji ketahanan jangka panjang. Arah pengembangan selanjutnya difokuskan pada peningkatan kualitas kuat tekan dengan bahan tambah dan pengujian lebih lanjut terhadap durabilitas batako dalam kondisi lingkungan ekstrem.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025