Perkembangan teknologi yang pesat dan pergeseran pola konsumsi media menghadirkan tantangan signifikan yang berpengaruh pada kinerja keuangan berbagai perusahaan televisi saat ini. Laba bersih dan tingkat utang perusahaan pertelevisian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan kondisi yang fluktuatif dan belum mencerminkan stabilitas finansial secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan pertelevisian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui model analisis Zmijewski (X-Score), yang melibatkan perhitungan tiga jenis rasio keuangan, yaitu Return On Assets, Debt Ratio, dan Current Ratio.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengambilan data sekunder, berupa laporan keuangan neraca dan laba rugi perusahaan pertelevisian periode 2019-2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara keenam perusahaan yang dianalisis, hanya MNCN yang berada dalam kondisi keuangan yang benar-benar sehat. Sementara itu, lima perusahaan lainnya, yaitu SCMA, MDIA, NETV, IPTV, dan MSKY, memerlukan perbaikan kinerja keuangan ke depannya. Selain itu, terdapat satu perusahaan televisi yang mencatat kondisi paling tidak sehat selama periode analisis, yaitu NETV pada tahun 2023. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan pertelevisian perlu lebih adaptif terhadap dinamika kondisi ekonomi dan industri untuk menjaga stabilitas bisnis.
Copyrights © 2025