Penggunaan gelombang P (PP wave) dalam eksplorasi seismik kurang mampu menggambarkanlitologi khususnya pada daerah yang tersaturasi fluida. Gelombang PS (converted wave) yang merupakanhasil pantulan gelombang P menjadi gelombang S telah digunakan untuk mengatasi permasalahantersebut dengan menggunakan proses inversi yang mengkombinasikan kedua data seismik PP dan PSsecara bersamaan (joint inversion). Hasil joint inversion berupa parameter impedansi akustik (impedansiP), impedansi shear (impedansi S), densitas serta parameter turunan yaitu rasio Vp/Vs yang lebih sensitifterhadap litologi dan fluida. Dilakukan dua alur penelitian, alur penelitian pertama menggunakan dataseismik PS stack PS time yang harus dilakukan proses konversi domain waktu dari domain PS timemenjadi domain PP time. Hasil pada alur penelitian pertama memiliki hasil yang kurang baik dikarenakanadanya keterbatasan pada proses konversi domain. Pada alur penelitian kedua digunakan data seismikPS stack PP time yang menjawab keterbatasan pada alur penelitian pertama. Sehingga didapat hasilinversi berupa parameter impedansi P, impedansi S, densitas, dan rasio Vp/Vs dengan nilai korelasiterhadap sumur secara berturut-turut adalah 0.955339, 0.936588, 0.923806 dan 0.781296. Didapatsebaran litologi sandstone dan shale dari crossplot parameter impedansi P dan impedansi S. Sedangkanlitologi reservoir sandstone tersaturasi hidrokarbon didapat dari crossplot antara parameter impedansi Pdan rasio Vp/Vs. Dengan demikian, reservoirsand stone tersaturasi hidrokarbon dapat diperkirakanterletak di antara kedalaman marker sumur beta1 dan MF4 yaitu pada kedalaman sekitar 1350 ms dan1400 ms.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016