Pulau Lombok terletak pada sistem trench Jawa-Sumba yang meliputi sistem trench Sunda selatan Sumba, Sumbawa, Lombok, Bali dan Jawa. Pulau ini memiliki bahaya kerentanan seismik yang cukup tinggi dengan adanya 2 sumber gempa utama yaitu Flores Back-arc Thrust dan Subduksi Lempeng Indo – Australia. Karena perlu dibuat peta kerentanan seismik untuk Pulau Lombok dengan metode PSHA berupa nilai PGA dan mngetahui seberapa jauh efek sumber gempa tersebut terhadap Pulau Lombok. Penelitian dimulai dengan melakukan Analisa sumber gempa pada daerah penelitian dan pengumpulan data katalog gempa. Data katalog gempa kemudian dilakukan konversi magnitude ke Mw (magnitude moment), lalu dilakukan De-clustering untuk mendapatkan gempa utama. Lalu mencari nilai a & b value untuk sumber gempa background. Hasil dari analisis sumber gempa adalah digitasi titik atau lokasi dari sumber gempa (patahan & subduksi) yang berupa koordinat, kemudian dilakukan pemilihan fungsi atenuasi sesuai karakteristik sumber gempa yang merujuk pada buku PUSGEN 2017. Data a & b value untuk setiap sumber, fungsi atenuasi, dan data koordinat sumber gempa dibawa ke tahapan PSHA yang hasilnya adalah nilai percepatan spectral untuk setiap grid yang telah ditentukan pada periode ulang tahun tertentu. Dari hasil pengolahan didapatkan nilai PGA T=0s adalah 0.35 – 0.605g, untuk nilai PGA T=0.2s adalah 0.85 – 1.5g dan untuk nilai PGA T=1s adalah 0.425 – 0.68g. Efek PGA terbesar dipengaruhi oleh efek subduksi lalu patahan dan terakhir akibat gempa background.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019