Latar belakang: Tumbuhan yang digunakan sebagai pewangi yaitu tumbuhan serai wangi (Cymbopogon nardus) yang mengandung minyak atsiri. Minyak nilam merupakan bahan yang dijadikan sebagai fiksaktif agar wangi dari pengharum ruangan dapat bertahan lama. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu jika minyak serai wangi dapat dijadikan pewangi ruangan dan, menentukan konsentrasi dari karagenan juga xanthan gum untuk memperoleh basis gel terbaik. Metode: Penelitian ini dilakukan tiga tahap. Pertama basis gel dibagi dalam3 formula yaitu variasi kombinasi karagenan dan xanthan gum, F1 (1,5%:1,5%), F2 (2%:1%), F3 (2,5%:0,5%). Kedua menentukan aroma wangi minyak serai wangi dengan berbagai konsentrasi. F1 (2%), F2 (4%), F3 (6%). Ketiga menentukan konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif dengan variasi, F1 (0,5%), F2 (1%), F3 (1,5%). Menurut temuan penelitian, formulasi dasar gel yang ideal dengan elastisitas dan tahan terhadap degradasi terdapat pada rasio 2,5%:0,5% dari karagenan dan xanthan gum. Hasil: Aroma minyak serai yang kuat pada konsentrasi 6% adalah konsentrasi wewangian yang optimal. Konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif terbaik dalam menahan wangi minyak serai wangi pada gel pengharum ruangan dalam waktu 28 hari adalah konsentrasi 1,5%. Simpulan:  Serai wangi dapat dibuat menjadi pengharum ruangan dengan menggunakan karagenan dan xanthan gum dan minyak nilam sebagai fiksatif. Dan implikasinya kepada masyarakat dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat  dalam produksi sediaan produksi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025