Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENYULUHAN ANTIBAKTERI DARI TANAMAN DAUN MANGKOKAN (Polyscias scutellaria) TERHADAP BAKTERI PATOGEN Ginting, Ferdinand Paulus; Hestina; Br Brahmana, Nettietalia
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun mangkokan (Polyscias Scutellaria) sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat atau tanaman herbal, salah satunya antibakteri karna mengandung senyawa flavonoid. Tujuan penyuluhan ini untuk memberikan pemanfaatan daun mangkokan untuk obat yang diinfeksi bakteri. Hasil pelaksaan ini pada masyrakat dalam bentuk informasi dan edukasi pemanfaatan daun mangkokan dapat diolah menjadi ramuan sebagai antibakteri. Setelah melaksakan kegiatan pelatihan ini, masyarakat lebih mengetahui bahwa daun mangkokan yang selama ini hanya dijadikan sebagai tanaman liar ternyata sangat bagus untuk pengobatan antibakteri.
Pengenalan Paprika Hijau (Capsicum annuum L.) Yang Mengandung Vitamin C Sebagai Antioksidan Sianipar, Artha Yuliana; Ginting, Ferdinand Paulus; Sembiring, Evarina
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paprika hijau (Capsicum annum L.) banyak mengandung karoten (provitamin A), vitamin E serta vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk mengetahui daya antioksidan dari buah paprika hijau (Capsicum annum L) yang mengandung Vtamin C. Hasil kegiatan pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengenalkan paprika hijau yang diketahui mengetahui Vitamin C yang memiliki potensi sebagai Antioksidan. Kesimpulan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah kegiatan sosialisasi pengenalan paprika hijau telah terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat sambutan yang baik dari pemerintah setempat dan masyarakat sekitar, sehingga masyarakat sekitar Puskesmas Sibiru-Biru, mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga dan masyarakat lainnya.
PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT KECAMATAN MEDAN SUNGGAL EKSTRAK ETANOL DAUN ADAM HAWA (Rheo Vulgaris L.) SEBAGAI SHAMPOO ANTKETOMBE Ginting, Ferdinand Paulus; Br. Purba, Hana Ike Dameria; Sitorus, Binsar
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman adam Hawa merupakan tanaman yang populer di Indonesia. Masyrakat menggunaakn daun adam hawa sebagai obat tradisional antidiare, karena senyawa yang terkandung didalamnya dapat menghambat bakteri Eschericia coli. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi dalam memanfaatkan daun adam hawa menjadi shampo antiketombe kepada masyarakat di Medan Sunggal. Hasil pelaksanaan ini pada masyarakat dalam bentuk informasi dan edukasi memanfaatkan daun adam hawa menjadi shampo yang penggunaanya lebih sederhana.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum) (Burm. F) Alston SEBAGAI ANTIDIARE PADA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI Bawamenewi, Vivi Ulfy Rahayu; Nurfadhilah, Dhea; Ginting, Ferdinand Paulus
Jurnal Farmanesia Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v10i1.4595

Abstract

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair, dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antidiare Ekstrak  Etanol Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) SSebagai  Antidiare Pada Tikus  Putih Jantan Yang Diinduksi Oleum Ricini. Umumnya diare akut di Indonesia disebabkan oleh masalah kebersihan lingkungan, kebersihan makanan, dan juga infeksi mikroorganisme (bakteri, virus, dan jamur). Jambu air termasuk kedalam suku Myrtaceae yang diketahui memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Daun jambu air mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida,triterpenoid/steroid dan saponin yang memiliki khasiat antidiare. EEDJA diperoleh dari Teknik maserasi dengan pelarut etanol 96% dan digunakan pada 24 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok Kelompok  1  (normal), kelompok 2 (negative), 0,5% Na-CMC, kelompok 3 (positif), loperamide HCL dosis 0,18 mg/kgBB, kelompok 4, 5, 6, EEDJA dosis 100, 200, 400 mg/kgBB diberikan secara oral selama 6jam, Data analisis dengan ANOVA dan uji Post Hoc Tuckey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEDJA dengan dosis terbaik adalah 400mg/kgBB yang memiliki khasiat sebagai antidiare. Karena adanya pengaruh terhadap waktu timbul terjadinya diare, konsistensi feses, berat feses, frekuensi diare, dan lama terjadinya diare terhadap tikus jantan yang diinduksi oleh oleum ricini. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa EEDJA memiliki khasiat sebagai antidiare pada tikus jantan yang telkah diinduksi oleh minyak jarak (oleum ricini) sebagi  model tikus diare.
OPTIMASI MINYAK SERAI (Cymbopogon nardus) SEBAGAI GEL PENGHARUM RUANGAN MENGGUNAKAN KARAGENAN-XANTHAN GUM DAN MINYAK NILAM SEBAGAI FIKSATIF Ginting, Ferdinand Paulus; Tarigan, Modesta Harmoni; Surbakti, Christica I.; Pinanta, Preity; Ginting, Michelle C.F
Jurnal Farmanesia Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v12i1.6242

Abstract

Latar belakang: Tumbuhan yang digunakan sebagai pewangi yaitu tumbuhan serai wangi (Cymbopogon nardus) yang mengandung minyak atsiri. Minyak nilam merupakan bahan yang dijadikan sebagai fiksaktif agar wangi dari pengharum ruangan dapat bertahan lama. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu jika minyak serai wangi dapat dijadikan pewangi ruangan dan, menentukan konsentrasi dari karagenan juga xanthan gum untuk memperoleh basis gel terbaik. Metode: Penelitian ini dilakukan tiga tahap. Pertama basis gel dibagi dalam3 formula yaitu variasi kombinasi karagenan dan xanthan gum, F1 (1,5%:1,5%), F2 (2%:1%), F3 (2,5%:0,5%). Kedua menentukan aroma wangi minyak serai wangi dengan berbagai konsentrasi. F1 (2%), F2 (4%), F3 (6%). Ketiga menentukan konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif dengan variasi, F1 (0,5%), F2 (1%), F3 (1,5%). Menurut temuan penelitian, formulasi dasar gel yang ideal dengan elastisitas dan tahan terhadap degradasi terdapat pada rasio 2,5%:0,5% dari karagenan dan xanthan gum. Hasil: Aroma minyak serai yang kuat pada konsentrasi 6% adalah konsentrasi wewangian yang optimal. Konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif terbaik dalam menahan wangi minyak serai wangi pada gel pengharum ruangan dalam waktu 28 hari adalah konsentrasi 1,5%. Simpulan:  Serai wangi dapat dibuat menjadi pengharum ruangan dengan menggunakan karagenan dan xanthan gum dan minyak nilam sebagai fiksatif. Dan implikasinya kepada masyarakat dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat  dalam produksi sediaan produksi.
FORMULASI SEDIAAN SHAMPO EKSTRAK ETANOL DAUN ADAM HAWA (Rhoeo discolor) SEBAGAI ANTIKETOMBE Ginting, Ferdinand Paulus; Purba, Sondang; Ike Dameria Br Purba, Hana; Farhan, Reza
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Dandruff is a problem that is often experienced which is the role of microorganisms such as fungi. Pityrosporum ovale is a fungus that causes dandruff in hair. One way to increase activity is to make anti-dandruff shampoo preparations from adam hawa leaves which contain anthocyanins flavonoid compounds and leaf chlorophyll pigments that have antimicrobial activity. Methods: This type of research is an experimental study by conducting a preliminary test on the antifungal activity of the extract of the leaves of adam hawa (Rhoeo discolor) and continued with testing the antifungal activity of anti-dandruff shampoo preparations. The shampoo is made with a blank formula and with the best concentration of adam hawa leaf extract in inhibiting the fungus Pityrosporum ovale. Then the stability test was carried out by evaluating several parameters including organoleptic tests, pH tests, viscosity tests as well as high and foam stability tests. Results: The results showed that the leaf extract of adam hawa (Rhoeo discolor) had the best antifungal activity at a concentration of 90% and met the requirements of organoleptic test, pH test, high foam test and viscosity test. The presence of an inhibitory zone activity, the results of testing the antifungal activity of the shampoo preparations of adam hawa leaf extract (Rhoeo discolor) showed that the shampoo preparation with a concentration of 90% had antifungal activity although it was in the weak category and could be used as an anti-dandruff shampoo.
Penetapan Kadar Vitamin C Secara Iodimetri Pada Paprika Hijau (Capsicum annuum L. Var. Grossum) Yang Tumbuh Disekitar Gunung Sinabung Setelah Erupsi Ginting, Ferdinand Paulus; Sembiring, Evarina; br Brahmana, Nettietalia; Nurazizah
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 4 No. 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vitamin C is found in many fruits and vegetables, one of which is chilies and peppers. Paprika is thought to have the highest vitamin C content among other types of chili. This study aimed to determine vitamin C levels in green bell peppers (Capsicum annuum L. Var. Grossum) which grew around Mount Sinabung exposed to eruptions and green peppers that grew. far from Mount Sinabung which was not affected by the eruption Compared with the literature the content of vitamin C in fresh green bell peppers is 120 mg/100 g. The method used was an iodometric quantitative analysis method to determine vitamin C levels. The standard solution used was sodium thiosulfate 0 solution. .1 N and the titer solution used was 0.1 N iodine solution. The results of the determination of vitamin C levels in green peppers growing around Mount Sinabung which were affected by the eruption using quantitative analysis methods obtained levels of 104.67 mg/100 g and Green peppers growing far from Mount Sinabung that were not affected by the eruption were found to be 113.71 m g/100 g. The results of the study concluded that both samples experienced a decrease, from the original vitamin C content of fresh green peppers, which was 120 mg/100 g. This is caused by exposure to volcanic ash and hot steam generated by Mount Sinabung.
FORMULASI SEDIAAN SABUN CUCI TANGAN CAIR DARI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL) Ginting, Ferdinand Paulus; Alfian Rejekinta Munthe; Nettietalia Br Brahmana; Maudina Audila Sam
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Virgin coconut oil is a modification of the manufacture of coconut oil so as to produce a product with a lower water content and acid content, with a clear color. The purpose of this study was to determine the formulation of liquid hand soap preparations using virgin coconut oil (VCO). The sample used in this study is old coconut which will be processed into pure coconut oil VCO (Virgin Coconut Oil). This research method was carried out experimentally, the processing of virgin coconut oil was carried out using the inducement method. The main ingredients used in the formulation of soap preparations are virgin coconut oil and potassium hydroxide using a stirrer. From the research results it is known that virgin coconut oil VCO (Virgin Coconut Oil) can be used as a basic ingredient for liquid hand soap formulations and inhibits the antibacterial activity of Staphylococcus aureus at a concentration of 3% with an inhibition zone of 2.75 mm, a concentration of 6% with an inhibition zone of 5, 50 mm and a concentration of 9% with an inhibition zone of 9.75 mm. Pure coconut oil liquid hand soap VCO (Virgin Coconut Oil) has antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria.