Tekanan ekologis akibat perubahan iklim berdampak pada menurunnya ketersediaan sumber daya ikan. Kondisi tersebut mengkhawatirkan karena ikan merupakan sumber protein untuk membangun bangsa. Hal tersebut diperparah karena, seiring dengan terus menurunnya stok sumber daya ikan, ternyata belum mampu mensejahterakan nelayan skala kecil bahkan nelayan berkontribusi signifikan pada kemiskinan ekstrim yang tersebar di wilayah pesisir. Kondisi lain, nelayan memiliki keterbatasan terhadap pilihan pasar dan modal sehingga seringkali nelayan tidak memiliki pilihan selain menjual kepada pengepul. Selain itu, tidak tersedianya fasilitas infrastruktur penyimpanan ikan untuk menjamin stabilitas harga juga turut mempengaruhi ketidakstabilan pendapatan nelayan. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan kualitatif berupa survey memotret fenomena rantai pasok sektor perikanan di Kota Bontang untuk menemukan kekurangan pada saluran rantai pasok dan pada akhirnya dapat menentukan saluran mana yang dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan. Pendekatan kualitaif dilakukan dengan survey yang di fokuskan pada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Limau. Hasil akhir menemukan bahwa terdapat beberapa skema alur perikanan dari nelayan sampai dengan konsumsi akhir. Namun skema terbaik adalah jika dilakukan hilirisasi produk perikanan yang berdampak pada peningkatan pendapatan nelayan serta memperluas kesempatan kerja sehingga inklusifitas ekonomi pada sektor ini mengalami peningkatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025