Pasuruan, dirancang untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan mendorong kemandirian ekonomi petani setempat. Proses pengolahan meliputi seleksi biji, fermentasi, pengeringan, penggorengan, dan penggilingan hingga diperoleh bubuk coklat siap pakai. Desa Kemiri memiliki potensi lahan dan kualitas biji kakao yang baik, dukungan kelembagaan petani, serta akses pasar regional yang semakin terbuka. Dampak sosial yang timbul mencakup peningkatan motivasi petani, perbaikan keterampilan melalui pelatihan, dan kebutuhan investasi alat pengolahan yang memadai. Kualitas bubuk coklat yang dihasilkan menunjukkan kadar lemak, aroma, dan warna yang memenuhi standar industri pangan, dengan mutu yang lebih stabil dibandingkan kakao mentah. Dengan strategi yang tepat, Desa Kemiri dapat menjadi pusat pengolahan kakao berbasis masyarakat. Kegiatan pengabdian ini diikuti oleh peserta sebanyak 25 orang. Tim pengabdian kepada masyarakat bertindak sebagai fasilitator dan melakukan pendampingan agar para peserta memiliki jiwa wirausaha yang tinggi sehingga mampu mengelola usahataninya yang berorientasi pasar. Selain itu, mitra telah mengetahui cara mengolah serta optimalisasi pemanfaatan.
Copyrights © 2025