Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konflik sosial antar Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Provinsi Jawa Barat yang memicu kekerasan hingga menimbulkan korban jiwa. Konflik dipicu oleh ego sektoral dan perebutan sumber ekonomi seperti limbah, lahan parkir, dan praktik informal seperti “Pak Ogah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mencegah konflik sosial serta memahami perspektif Ormas dalam menjaga eksistensinya. Teori yang digunakan adalah teori efektivitas Makmur, yang menekankan pada kesesuaian antara harapan, implementasi, dan hasil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data primer diperoleh dari hasil observasi lapangan dan wawancara dengan pihak terkait, sedangkan data sekunder berasal dari dokumen dan referensi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik sosial antar Ormas disebabkan oleh faktor internal, seperti persaingan antar anggota dan kepentingan kelompok, serta faktor eksternal, seperti lemahnya pengawasan dan kurangnya intervensi pemerintah. Studi ini menekankan pentingnya mitigasi konflik dan peran aktif pemerintah daerah dalam menciptakan stabilitas sosial di masyarakat.
Copyrights © 2024