Ketimpangan pembangunan industri antarwilayah di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen) masih menjadi tantangan serius dalam upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan penyerapan tenaga kerja yang merata. Beberapa kabupaten telah menunjukkan kemajuan melalui peningkatan investasi industri, tetapi disparitas antarwilayah tetap tinggi, terutama dalam hal produktivitas tenaga kerja dan distribusi lapangan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor industri kawasan Barlingmascakeb, dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan regresi data panel pada lima kabupaten selama periode 2009–2019. Temuan utama menunjukkan bahwa investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor industri. Sebaliknya, produktivitas tenaga kerja menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan, mengindikasikan bahwa peningkatan efisiensi produksi di wilayah ini belum sejalan dengan peningkatan permintaan tenaga kerja. Hal ini dapat disebabkan oleh kecenderungan industri untuk mengoptimalkan tenaga kerja yang ada atau melakukan substitusi tenaga manusia dengan teknologi. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun investasi menjadi instrumen penting dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas perlu dikawal dengan kebijakan ketenagakerjaan dan pendidikan yang adaptif terhadap kebutuhan industri.
Copyrights © 2025