Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia
Vol 1, No 1 (2017)

KESANTUNAN BERBAHASA SEBAGAI CERMINAN BUDAYA MELAYU DALAM SYAIR SITI ZUBAIDAH

Rahma Fitria (Universitas Sriwijaya)



Article Info

Publish Date
28 Oct 2017

Abstract

Abstrak: Bahasa dapat mencerminkan identitas seseorang. Melalui penggunanaan bahasa dapat menunjukkan identitas penuturnya. Kesantunan berbahasa sebagai cerminan identitas budaya melayu. kesantunan berbahasa tidak hanya tercermin dalam percakapan langsung tetapi juga secara tertulis. Dalam penulisan karya sastra dapat juga dilihat penggunaan kesantunan berbahasa. Adanya kesusastraan budaya yang tersebar di nusantara khususnya Palembang dapat menunjukkan bahasa dalam suatu masyarakat. Orang melayu menjunjung tinggi kesantunan dalam berbahasa karena telah menjadi budaya bagi suatu masyarakat melayu dari zaman nenek moyang. Masyarakat melayu lama menggunakan syair sebagai media untuk menyampaikan pesan penutur kepada lawan tutur atau pembaca. Melalui syair Siti Zubaidah dapat dilihat kesantunan berbahasa sebagai cerminan identitas budaya melayu. Hal ini dibuktikan dengan mengkaji wujud dan menganalisis kesantunan berbahasa yang dituangkan melalui syair tesebut. Terdapat 9 wujud kesantunan berbahasa antara lain ungkapan permohonan, penggunaan kata sapaan, ungkapan pujian, kerendahan hati, penggambaran sesuatu dengan perumpamaan, penggunaan kata kiasan, nada bicara dan senyuman, penggunaan kata penanda kesantunan, pilihan jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa syair Siti Zubaidah merupakan salah satu kesusastraan budaya melayu yang mengandung kesantunan berbahasa.Kata Kunci: Kesantunan berbahasa, budaya Melayu, Syair

Copyrights © 2017