<![CDATA[Salah satu kendala yang sering terjadi dalam proses deployment aplikasi cloud computing berbasis website adalah ketidakcocokan (incompatibility) antara requirement aplikasi dengan lingkungan tempat aplikasi dijalankan. Masalah ini bisa mencakup versi web server, database, dependensi pendukung lainnya, serta konfigurasi sistem yang tidak tepat.Akibatnya, aplikasi gagal dideploy secara menyeluruh sehingga tidak dapat digunakan sesuai fungsinya, misalnya sebagai data center layaknya layanan Google Drive. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi tim IT Support di setiap instansi yang bertanggung jawab atas proses deployment aplikasi cloud computing atau berbagai aplikasi website lainnya. Untuk mengatasi kendala dalam proses deployment aplikasi cloud computing, solusi yang dapat diterapkan adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi DevOps, misalnya melalui pemanfaatan openmediavault, portainer, dan docker. Ketiga aplikasi ini memungkinkan proses deployment dilakukan dengan cepat, efisien, dan tidak memerlukan waktu yang lama. openmediavault berperan sebagai sistem operasi utama yang digunakan dalam lingkungan server. Portainer berfungsi untuk mempermudah manajemen dan pemetaan port layanan berbasis container melalui antarmuka grafis yang intuitif. Docker digunakan sebagai platform utama untuk menjalankan stack aplikasi dalam bentuk container, sehingga dapat menjamin konsistensi antara lingkungan pengembangan dan produksi. Melalui pendekatan ini, proses deployment tidak hanya menjadi lebih stabil dan terstandarisasi, tetapi juga meminimalisir risiko kesalahan konfigurasi dan ketergantungan sistem yang tidak sesuai. Penerapan solusi berbasis DevOps ini menjadi langkah strategis bagi instansi atau organisasi yang ingin mengelola infrastruktur cloud computing secara modern, fleksibel, dan mudah diintegrasikan dengan layanan digital lainnya.]]>
Copyrights © 2025
