Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi representasi etika profesional dan strategi wacana yang digunakan dalam narasi laporan keuangan sektor publik, khususnya dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis. Sampel data berupa dokumen LKjIP dan LKPD tahun 2021–2022 dipilih secara purposive, dengan mempertimbangkan relevansi isi dan aksesibilitas publik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan studi literatur. Variabel penelitian meliputi representasi etika profesional, struktur narasi, dan diksi yang digunakan dalam laporan. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan kategorisasi elemen linguistik, identifikasi pola representasi aktor dan tanggung jawab, serta interpretasi berdasarkan kerangka teori wacana dan etika profesional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi laporan cenderung menonjolkan keberhasilan melalui penggunaan diksi positif, sementara kegagalan disampaikan secara pasif dan impersonal, yang berpotensi menyamarkan tanggung jawab institusional. Strategi penghindaran tanggung jawab umumnya disampaikan melalui rujukan terhadap faktor eksternal seperti kendala anggaran atau regulasi pusat. Temuan ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara prinsip etika profesional dan praktik naratif yang dijalankan. Oleh karena itu, diperlukan pedoman naratif yang tidak hanya memenuhi standar administratif, tetapi juga menjamin integritas dan akuntabilitas dalam komunikasi publik. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan etika dan komunikasi naratif bagi penyusun laporan keuangan sektor publik serta membuka peluang studi lanjutan berbasis korpus digital atau lintas wilayah
Copyrights © 2025