Latar Belakang: Pingsan (sinkop) merupakan kondisi hilangnya kesadaran sementara akibat penurunan aliran darah ke otak. Meskipun sering dianggap ringan, kondisi ini dapat menyebabkan cedera sekunder seperti luka atau trauma kepala jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Di lingkungan sekolah, kasus pingsan sering terjadi, terutama saat upacara, aktivitas fisik, atau dehidrasi, namun masih banyak siswa dan guru yang belum memiliki keterampilan pertolongan pertama yang memadai. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMP dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus pingsan melalui edukasi interaktif dan simulasi. Metode: Pengabdian masyarakat dilaksanakan di SMP 4 Muhammadiyah Medan menggunakan pendekatan edukatif-partisipatif. Kegiatan terdiri atas pre-test, penyuluhan interaktif, demonstrasi pertolongan pertama, simulasi praktik, dan post-test. Evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa. Hasil: Terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kesiapsiagaan siswa. Sebelum diberikan edukasi mayoritas pengetahuan peserta kurang sebanyak 60% dan setelah diberikan edukasi mayoritas pengetahuan baik sebanyak 85%. Peserta mampu mengidentifikasi gejala sinkop serta melakukan langkah pertolongan yang tepat dan aman. Simulasi juga menunjukkan peningkatan kepercayaan diri siswa dalam menangani kondisi pingsan. Kesimpulan: Edukasi pertolongan pertama terhadap pingsan terbukti efektif meningkatkan kapasitas siswa dalam menghadapi kejadian darurat di sekolah. Kegiatan ini mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman serta memperkuat peran UKS dan PMR sebagai pelopor kesehatan sekolah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025