Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Medication Adherence Improvement of Patients with Type 2 Diabetes Mellitus Amila Amila; Evarina Sembiring
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 4 No. 3 (2021): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35654/ijnhs.v4i3.430

Abstract

Type 2 Diabetes Mellitus (DM) is a degenerative disease with long-term medication which needs home care service to enhance patients' obedience to medication compliance. The study aimed to investigate the effect of home care counseling on patients' medication adherence in prescribed medicine use. Methods:  The research design was quasi-experimental using pre-test post-test without control group approach. A total of 43 patients with type 2 DM at the outpatient unit of Sari Mutiara General Hospital were selected through consecutive sampling techniques. The patients were given counseling in medicine using home care visits over 24 times in July 2017 and September 2017. Results: Patient adherence evaluation on disease medication was carried out through questionnaire administration before the patient received counseling (pre-test) and received counseling (post-test). Data from the Questionnaire were analyzed using the Wilcoxon test with a confidence level was 95%. Before counseling, the average score of patients was 3.26. However, after counseling was carried out to the patients, the average score was 0.72. In conclusion, there was an increase in patient adherence, i.e., 2.54. It was also obtained that there was a significant difference in patients' adherence to medication use before and after receiving counseling in-home care, with a significance value of 0.000 (p<0.05). It indicated that home care counseling was effective in enhancing their medication adherence. It is suggested that healthcare practitioners carry out monitoring, particularly during therapy, to prevent diabetic complications
Edukasi Pencegahan Keracunan Makanan Jajanan Pada Anak Di SD Swasta Amal Luhur Medan Amila*, Amila; Evarina Sembiring; Harianja, Ester Saripati
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak sekolah sering membeli jajanan sembarangan, memilih jenis makanan yang menarik dengan kualitas jajanan yang rendah yang dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan anak. Menurut data BPOM tahun 2019, sekitar 40-45% jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat. Makanan jajanan yang mengandung zat berbahaya dan tercemar oleh mikroba dapat menimbulkan reaksi akut pada tubuh, seperti diare, batuk, alergi, kesulitan buang air besar atau bahkan keracunan. Perilaku konsumsi makan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan penerapan dalam memilih makanan. Syarat makanan jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak harus sehat dan aman. Makanan jajanan yang sehat dan aman adalah makanan yang bebas dari bahaya fisik, cemaran bahan kimia dan bahaya biologis. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencatat 14,7% jajanan yang berada di lingkungan sekolah mengandung bahan berbahaya seperti boraks, rhodamine B, formalin, dan methanyl yellow. Hal ini tentunya menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak. Zat-zat aditif yang terakumulasi dalam tubuh anak akan menimbulkan penyakit berbahaya bagi tubuh anak serta dapat mengakibatkan keracunan makanan bahkan dapat menyebabkan kanker. Perlu dilakukan edukasi pencegahan keracunan makanan pada anak sekolah khususnya dalam hal pemilihan jajanan sehat.
Edukasi Deteksi Dini Dan Pencegahan Tumor Otak Pada Anak Dan Remaja Amila, Amila; Evarina Sembiring; Agnes Silvina Marbun; Prity Agustina Samosir; Agustina Hia; Windy Enjelia M Purba
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus tumor otak mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat peningkatan tersebut terjadi sebesar 10 hingga 25 persen. Beberapa kasus tumor otak ditemukan pada anak-anak, sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Salah satu faktor risiko terjadinya kanker adalah perilaku gaya hidup. Perilaku gaya hidup berisiko pada remaja, seperti merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan kurang konsumsi buah & sayur meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker otak. Namun remaja masih memiliki pengetahuan dan sikap yang rendah mengenai deteksi dini tumor otak. Salah satu penanggulangan tumor otak yaitu penemuan kasus dengan deteksi dini yang dilakukan melalui sosialisasi deteksi dini tumor otak dan pencegahan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan tumor otak dan mengenali gejala tumor otak sehingga bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat secara luas. Sasaran khalayak dari pengabdian ini adalah siswa/i SMA Arrahman Medan. Pelaksanaan kegiatan meliputi tahapan proses ceramah, pemutaran video, pemberian poster atau leaflet tentang tumor otak, tanya jawab, praktek dan evaluasi kegiatan berupa tanya jawab dan demonstrasi siswi. Disarankan kepada remaja putri untuk melakukan deteksi dini secara rutin. Perlu adanya upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai kanker pada remaja SMA Arrahman Medan, sehingga dapat meningkatkan perilaku gaya hidup yang baik dalam pencegahan kanker.
EDUKASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA PINGSAN UNTUK REMAJA: UPAYA PENCEGAHAN RISIKO CEDERA DI LINGKUNGAN SEKOLAH Amila, Amila; Evarina Sembiring; Siti Munawarah; Susilawati Damanik
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6188

Abstract

Latar Belakang: Pingsan (sinkop) merupakan kondisi hilangnya kesadaran sementara akibat penurunan aliran darah ke otak. Meskipun sering dianggap ringan, kondisi ini dapat menyebabkan cedera sekunder seperti luka atau trauma kepala jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Di lingkungan sekolah, kasus pingsan sering terjadi, terutama saat upacara, aktivitas fisik, atau dehidrasi, namun masih banyak siswa dan guru yang belum memiliki keterampilan pertolongan pertama yang memadai. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMP dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus pingsan melalui edukasi interaktif dan simulasi. Metode: Pengabdian masyarakat dilaksanakan di SMP 4 Muhammadiyah Medan menggunakan pendekatan edukatif-partisipatif. Kegiatan terdiri atas pre-test, penyuluhan interaktif, demonstrasi pertolongan pertama, simulasi praktik, dan post-test. Evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa. Hasil: Terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kesiapsiagaan siswa. Sebelum diberikan edukasi mayoritas pengetahuan peserta kurang sebanyak 60% dan setelah diberikan edukasi mayoritas pengetahuan baik sebanyak 85%. Peserta mampu mengidentifikasi gejala sinkop serta melakukan langkah pertolongan yang tepat dan aman. Simulasi juga menunjukkan peningkatan kepercayaan diri siswa dalam menangani kondisi pingsan. Kesimpulan: Edukasi pertolongan pertama terhadap pingsan terbukti efektif meningkatkan kapasitas siswa dalam menghadapi kejadian darurat di sekolah. Kegiatan ini mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman serta memperkuat peran UKS dan PMR sebagai pelopor kesehatan sekolah.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KECAPI (Sandoricum koetjape Merr) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermis Fitri, Widya; Evarina Sembiring; Antonius Wilson Sembiring
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 1 No. 1 (2019): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) mengandung senyawa kimia yang berkhasiat menyembuhkan infeksi penyakit kulit. Daun kecapi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid dan tanin. Bakteri Staphylococcus epidermidis (Gram positif) merupakan bakteri penyebab infeksi penyakit kulit. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri daun kecapi terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan untuk mengetahui konsentrasi yang efektif dari uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kecapi terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental metode difusi agar untuk menguji aktivitas antibakteri daun kecapi dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi 25%,50% dan 75% daun kecapi memiliki daya hambat antibakteri yang kuat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis yang ditunjukkan dengan diameter hambat masing-masing 13,40 mm, 15,47 mm, 15,97 mm. Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kecapi (Sandoricum koetjape Merr) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis.
UJI DAYA HAMBAT INFUSA BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa (L)) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Suharyanisa; Evarina Sembiring; Ester Saripati Harianja; Sahma Desriani Sinaga
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 3 No. 2 (2021): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Brotowali stems (Tinospora crispa (L)) contain many chemical compounds that are efficacious in curing various diseases. Brotowali stems (Tinospora crispa (L)) contain bitter compounds (Picroretin), alkaloids, tinocrisposide, saponins, columbine, palmatin, kaemferol, and starch. Escherichia coli (Gram negatitve) is a bacterium that causes diarrhea. Research objectives: The purpose of this study was to determine the inhibitory power of brotowali stem infusion on the growth of Escherichia coli bacteria and to determine the effective concentration of brotowali stem infusion on the growth of Escherichia coli. Research method: This research methode uses an experimental methode of agar diffusion method of agar diffusion method to test the antibacterial and infusion of brotowali stems with concentrations of 25%w/v. 50%w/v, and 75%w/v. Results: The results of this study showed that concentrations of 25%, 50%, 75% of brotowali stem infusion had antibacterial inhibition against the growth of Escherichia coli as indicated by the inhibitory diameters of 7,5mm, 7,93mm, 10mm, respectively. Conclusion:  The conclusion of this study can be concluded that the infusion of brotowali stems (Tinospora crispa (L)) can inhibit the growth of Escherichia coli bacteria.
Gambaran Psychologycal Wellbeing Pada Pasien Stroke Di RSUD dr. Rm. Djoelham Binjai Evarina Sembiring; Amila; Simamora, Marthalena
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 6 No. 1 (2024): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke can affect the sufferer's life, including physically, emotionally, psychologically, cognitively and socially. The physical and psychological problems of stroke sufferers are factors that cause disruption to quality of life. Psychological well-being or psychological well-being is a condition where a person can accept one's own strengths and weaknesses as well as satisfaction from a psychological perspective. The aim of this study was to identify a clearer picture of the psychological well-being of stroke patients treated at RSUD Dr. RM Djoelham, Binjai City. This research is a descriptive study using a cross sectional approach. The respondents for this study were 40 patients, the sampling technique used was purposive sampling. Data collection uses a questionnaire or questionnaire. The statistical test used is frequency distribution. Psychological well-being was high at 72.5%. It is recommended that further research be conducted regarding factors that can influence psychological well-being in stroke patients.