Urgensi dari penelitian ini adalah untuk meninjau kembali peran ayah dalam perkembangan sosial anak usia dini, yang selama ini sering direduksi hanya sebagai penyedia materi. Paradigma tersebut tidak lagi relevan dengan kebutuhan perkembangan anak di era modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kelekatan aman (secure attachment) antara ayah dan anak terhadap pembentukan kecerdasan sosial pada anak usia 4–6 tahun. Kelekatan yang aman diyakini mampu menciptakan rasa diterima, membangun komunikasi terbuka, serta menumbuhkan kepercayaan, yang menjadi fondasi bagi perilaku sosial yang sehat dan adaptif. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan hermeneutik. Subjek penelitian melibatkan empat pasang ayah dan anak di TK Islam Al-Mughni, Kota Bekasi. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam dengan ayah, observasi perilaku sosial anak di lingkungan sekolah, serta dokumentasi pendukung. Analisis data dilakukan secara tematik melalui triangulasi sumber dan metode untuk meningkatkan validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah yang memiliki kedekatan emosional, kehadiran fisik yang konsisten, dan pola komunikasi yang responsif berkontribusi secara signifikan terhadap kecerdasan sosial anak. Anak-anak yang memiliki kelekatan aman dengan ayah menunjukkan perilaku seperti empati, kerja sama, inisiatif, dan rasa percaya diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang memiliki pola kelekatan tidak aman. Penelitian ini menegaskan pentingnya keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan anak usia dini, khususnya dalam pembentukan kecerdasan sosial. Rekomendasi ditujukan kepada institusi pendidikan dan keluarga agar memberikan ruang lebih besar bagi keterlibatan ayah dalam kegiatan tumbuh kembang anak.
Copyrights © 2025