Artikel ini mengkaji peran mahasiswa diaspora Malaysia-Indonesia, khususnya anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sabah, Sarawak, dan Johor Bahru (disingkat sebagai mahasiswa SASAJO), dalam memajukan nilai-nilai multikulturalisme dan praktik diplomasi budaya dari akar rumput di Yogyakarta. Melalui program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Program Studi Hubungan Internasional Universitas Slamet Riyadi, para mahasiswa terlibat dalam lokakarya, diskusi budaya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang refleksi atas identitas hibrida mereka, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan untuk bertindak sebagai duta budaya informal Indonesia. Dengan pendekatan partisipatif dan kualitatif, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan marjinalisasi dan kurangnya pengakuan institusional, mahasiswa diaspora ini aktif dalam membangun dialog antarbudaya dan inklusi sosial di lingkungan kampus dan komunitas. Ini menegaskan potensi strategis pemuda diaspora dalam diplomasi budaya Indonesia di tingkat akar rumput.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025