Salah satu tantangan utama dalam penyaluran zakat adalah keterbatasan dana yang tersedia dibandingkan dengan jumlah pengajuan bantuan yang terus meningkat. Kondisi ini menyebabkan lembaga seperti BAZNAS harus melakukan seleksi secara ketat dan menentukan prioritas penerima bantuan secara adil. Dalam upaya menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan kombinasi metode Random Forest dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). Metode Random Forest digunakan untuk melakukan klasifikasi kelayakan calon penerima zakat berdasarkan lima kriteria utama, yaitu pendapatan, jumlah tanggungan, status tempat tinggal, Riwayat penerimaan bantuan, dan nominal ajuan. Sementara itu, Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP).digunakan untuk menentukan tingkat prioritas dari calon yang telah dinyatakan layak. Penelitian ini menggunakan data dari BAZNAS Kota Bandung, yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model Random Forest yang dibangun memiliki tingkat akurasi sebesar 88,98%, dengan precision dan recall masing-masing di atas 93%, menunjukkan performa klasifikasi yang tinggi. Selanjutnya Proses pembobotan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) menghasilkan bobot dominan pada kriteria pendapatan sebesar 0,408, diikuti oleh status tempat tinggal dan jumlah tanggungan. Sistem ini berhasil membantu proses seleksi dan pemeringkatan calon penerima zakat secara objektif, efisien, dan transparan. Dengan pendekatan ini, diharapkan pengelola zakat dapat mengoptimalkan distribusi zakat sesuai dengan prioritas kepada mereka yang membutuhkan.
Copyrights © 2025