Adanya jembatan Suramadu dan meningkatnya kesadaran daerah akan pentingnya wisata baru di Madura semakin meningkatkan arus transportasi di Madura. Jembatan Suramadu yang sekarang menjadi jalan non-tol, juga meningkatkan nilai properti di Madura khususnya kota Bangkalan. Dengan meningkatnya arus kendaraan bermotor, baik besar maupun kecil, menyebabkan terjadinya kerusakan jalan di sepanjang jalan Trans Madura. Dalam penelitian ini dipakai metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan skala prioritas penyebab kerusakan jalan. Dari hasil penelitian, didapatkan faktor penyebab kerusakan jalan terbesar adalah faktor lalu lintas dengan nilai 40,23%, dengan sub kriteria penyebab kerusakan jalan adalah 23%. Jenis kerusakan yang terjadi adalah lubang (potholes) dan alur (rutting). Saran perbaikan berupa patching pada titik-titik terjadinya kerusakan jalan. Untuk lubang yang cukup dalam, perbaikan juga mencakup perbaikan pondasi agar tidak terjadi kerusakan berulang.
Copyrights © 2020