Kemiskinan menjadi tantangan utama di Kalimantan, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 976,76 ribu jiwa pada Tahun 2022. Kalimantan Barat mencatat tingkat kemiskinan 6,73% sedangkan Kalimantan Tengah sebesar 5,25%. Penelitian ini dilakukan untuk mengelompokkan kabupaten/kota di kedua provinsi menggunakan variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita, upah minimum, rata-rata lama sekolah (RLS), gizi buruk, dan akses air bersih. Proses analisis diawali dengan standarisasi data, pengujian asumsi menggunakan KMO dan Bartlett’s, serta penentuan jumlah klaster optimal dengan metode Silhouette. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kalimantan Barat terbagi menjadi tiga klaster, sementara Kalimantan Tengah memiliki enam klaster. Klaster dengan PDRB dan akses air bersih terendah membutuhkan perhatian lebih. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan berbasis klaster yang terarah, sehingga mendukung pembangunan yang efektif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi.
Copyrights © 2025