Fokus penelitian ini adalah unutuk menginvestigasi alasan terbatasnya penggunaan teori semiotika Charles Sanders Peirce dalam studi sastra Arab, dan untuk mengidentifikasi tantangan serta peluang penerapannya. Metode yang digunakan adalah systematic literature review kualitatif dengan analisis terhadap artikel terindeks Scopus, SAGE Journal, dan SINTA 2 periode 2020-2025, menggunakan kata kunci "semiotika Peirce sastra Arab". Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori Peirce masih jarang diaplikasikan dalam kajian sastra Arab, dengan hanya 12,5% artikel di Scopus yang secara eksplisit menggunakannya. Sebagian besar peneliti lebih memilih pendekatan semiotika umum atau teori Roland Barthes dan Ferdinand De Saussure yang dianggap lebih sederhana. Ruang lingkup kajian mencakup sastra Arabdalam konteks puisi, prosa, kartun, dan simbol visual, tetapi belum banyak menyentuh aspek linguistik. Minimnya referensi empiris dan kompleksitas konsep triadic Peirce (representamen-objek-interpretan) menjadi kendala utama. Namun, peluangnya terletak pada potensi teori ini untuk mengungkap makna simbolik yang dinamis, terutama dalam teks-teks sufistik atau karya kontemporer. Secara internasional, penelitian berbasis Peirce juga masih terbatas, dengan dominasi studi dari Rusia, Amerika, dan Tiongkok. Temuan ini merekomendasikan perlunya kolaborasi interdisipliner dan pengembangan panduan operasional untuk memaksimalkan penerapan teori Peirce dalam studi sastra Arab.
Copyrights © 2025