Setiap penyair menghasilkan karya-karya sastra yang mengandung pemaknaan mendalam di dalamnya. Termasuk juga para penyair puisi yang menciptakan puisi indah penuh makna melalui diksi-diksi di dalamnya. Salah satunya adalah W.S. Rendra yang melalui karya terakhirnya berjudul “Tuhan, Aku Cinta pada-Mu” mencoba untuk menyampaikan makna-makna mendalam terkait hubungannya dengan Tuhan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis makna dalam puisi “Tuhan, Aku Cinta pada-Mu” melalui pendekatan tindak tutur. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan teknik pengumpulan data berupa simak catat, kemudian dilanjutkan dengan teknik analisis data berupa padan pragmatis. Teori yang digunakan adalah teori tindak tutur dari Searle (1969). Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa dalam puisi “Tuhan, Aku Cinta pada-Mu” terdapat 8 (delapan) data kontruksi klausa yang terindikasi mengandung tindak tutur. Kedelapan data tersebut dikategorikan sebagai tindak tutur asertif, dengan jumlah 6 (enam) berjenis menyatakan, 1 (satu) data berjenis mengklaim, dan 1 (satu) berjenis mengeluh. Dapat disimpulkan, W.S. Rendra melalui puisi “Tuhan, Aku Cinta pada-Mu” menyampaikan makna terkait hubungannya dengan Tuhan secara asertif dan didominasi menyatakan. Hal ini dapat dimaknai bahwa saat membahas tentang hubungannya dengan Tuhan, itu bersifat personal karena selalu menggunakan subjek aku.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025