Peningkatan kasus bullying di sekolah menunjukkan perlunya intervensi yang tidak hanya reaktif, tetapi juga preventif dan transformatif. Artikel ini mengembangkan model intervensi sosial berbasis komunikasi asertif sebagai pendekatan strategis untuk mencegah bullying di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang memadukan konsep intervensi sosial dan komunikasi asertif. Model dirancang melalui tahapan sistematis: asesmen awal, edukasi, penguatan emosi, pelatihan keterampilan, implementasi, dan evaluasi. Hasilnya menunjukkan bahwa komunikasi asertif dapat membekali peserta didik dengan kemampuan menolak tekanan sosial, mengelola emosi, dan menjalin hubungan sehat, yang semuanya berperan penting dalam memutus rantai perundungan. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini bersifat adaptif, kontekstual, dan memiliki potensi implementatif tinggi di lingkungan sekolah. Model ini juga memberikan arah baru dalam pengembangan kebijakan intervensi yang humanis dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025