Dalam era digital yang terus berkembang, penggunaan smartphone telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan generasi muda. Namun, fenomena phubbing yakni perilaku mengabaikan orang lain demi fokus pada smartphone berpotensi menurunkan kualitas interaksi interpersonal dan memengaruhi hubungan sosial di lingkungan kampus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap enam mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mengalami fenomena phubbing, baik sebagai pelaku maupun korban, serta observasi perilaku phubbing dalam interaksi sosial sehari-hari di kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa phubbing berdampak negatif pada kualitas komunikasi tatap muka, menimbulkan perasaan diabaikan dan tidak dihargai di antara individu. Mahasiswa yang menjadi korban phubbing merasa kurang puas terhadap interaksi sosial yang terjalin, sedangkan pelaku sering kali tidak menyadari dampak perilaku mereka terhadap orang lain. Temuan ini mengindikasikan adanya pergeseran prioritas dalam interaksi sosial, di mana koneksi virtual lebih diutamakan daripada kehadiran fisik. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai implikasi phubbing terhadap pembentukan lingkungan sosial kampus yang kurang inklusif dan autentik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025