Journal of Public Helath Science Research (JPHSR)
Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI

HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, MASA KERJA, LAMA PAPARAN BAHAN KIMIA, DAN APD DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KECAMATAN LAMONGAN: HUBUNGAN USIA, PENDIDIKAN, MASA KERJA, LAMA PAPARAN BAHAN KIMIA, DAN APD DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KECAMATAN LAMONGAN

Yudistira, Satria (Unknown)
Inayah, Zufra (Unknown)



Article Info

Publish Date
22 Jul 2025

Abstract

Perkembangan industri dan teknologi yang pesat meningkatkan risiko penyakit akibat kerja, terutama dermatitis kontak, yang mencakup 90% dari penyakit kulit akibat pekerjaan dan sering terjadi pada pekerja sektor informal seperti bengkel motor. Dermatitis kontak disebabkan oleh paparan bahan iritan / alergen di lingkungan kerja, dengan faktor risiko meliputi paparan bahan kimia, kebiasaan personal hygiene serta kurangnya penggunaan alat pelindung diri (APD). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor individu dan lingkungan kerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel di Kec. Lamongan, guna memberikan dasar intervensi kesehatan kerja yang lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan kuantitatif untuk menguji hubungan sebab-akibat antara faktor individu dan lingkungan kerja terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel di Kec. Lamongan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis secara statistik menggunakan SPSS versi 27, dengan uji validitas, reliabilitas, serta analisis regresi linier berganda untuk mengevaluasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa faktor individu dan lingkungan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian dermatitis kontak pada pekerja bengkel. Faktor individu, seperti usia, jenis kelamin, riwayat penyakit kulit, dan kebiasaan personal hygiene, berkontribusi besar dalam meningkatkan risiko dermatitis kontak. Selain itu, faktor lingkungan kerja, seperti paparan bahan kimia, suhu, kelembapan, dan minimnya penggunaan alat pelindung diri (APD), juga menjadi penyebab utama yang memperburuk kondisi kulit pekerja. Kesimpulan berikutnya dari penelitian ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kedua faktor tersebut secara bersamaan untuk mencegah dermatitis kontak. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui edukasi pekerja mengenai kebiasaan personal hygiene yang baik, penggunaan APD secara konsisten, serta perbaikan kondisi lingkungan kerja. Dengan langkah-langkah ini, risiko dermatitis kontak pada pekerja bengkel dapat diminimalkan, sehingga kesehatan dan produktivitas pekerja tetap terjaga

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

jphsr

Publisher

Subject

Public Health

Description

Jurnal ini memuat artikel tentang epidemiologi dan biostatistik, kebijakan dan administrasi kesehatan, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, dan artikel terkait lainnya dalam kesehatan masyarakat. Jurnal dapat ...