Proses pengemasan pupuk urea 50 kg di PT. XYZ masih dilakukan secara semi-manual dengan aktivitas fisik berat, gerakan berulang, dan postur tidak ergonomis yang berisiko menimbulkan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko ergonomi pada proses pengisian dan penjahitan menggunakan metode RULA dan REBA, serta mengidentifikasi keluhan tubuh pekerja melalui kuesioner Nordic Body Map (NBM). Hasil NBM menunjukkan bahwa 80% keluhan berasal dari 11 titik tubuh utama, dengan keluhan dominan pada tangan kanan (13,21%), lengan atas kanan (11,32%), dan tangan kiri (9,43%). Skor penilaian RULA mencapai 6 (Action Level 3), sedangkan REBA sebesar 13 (Action Level 4), yang menunjukkan bahwa postur kerja memiliki tingkat risiko tinggi hingga sangat tinggi dan memerlukan tindakan korektif segera. Faktor risiko utama meliputi postur kerja membungkuk, beban kerja berat, gerakan repetitif, dan minimnya penggunaan alat bantu. Oleh karena itu, direkomendasikan adanya perbaikan desain stasiun kerja, penyediaan alat bantu ergonomis, serta penerapan rotasi tugas untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, nyaman, dan produktif.
Copyrights © 2025