Penelitian ini bertujuan mengungkap bentuk-bentuk hegemoni dan perlawanan (counter hegemony) dalam novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra dengan kerangka teori hegemoni Antonio Gramsci. Data diperoleh melalui analisis kutipan naratif dan dialog tokoh dalam novel yang mencerminkan praktik dominasi kekuasaan serta bentuk-bentuk perlawanan. Hasil penelitian menunjukkan adanya lima bentuk hegemoni, yaitu: hegemoni kebudayaan, kepemimpinan, ideologi (kepercayaan populer dan common sense), peran kaum intelektual, dan peran negara. Selain itu, ditemukan pula tiga bentuk perlawanan terhadap dominasi tersebut, yaitu perlawanan aktif, pasif, dan humanistik. Temuan ini menegaskan bahwa dominasi kekuasaan dalam karya sastra tidak hanya berlangsung melalui paksaan, tetapi juga melalui persetujuan ideologis yang dibangun secara sistemik. Dalam konteks tersebut, novel ini tidak hanya merepresentasikan kondisi sosial-politik fiktif, melainkan juga menggambarkan dinamika ideologis yang relevan dengan realitas kontemporer.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025