Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Majas dan Citraan dalam Novel Kerling Si Janda Karya Taufiqurrahman Al-Azizy Yono, Robert Rizki; Mulyani, Mimi
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.34 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dibahas dimensi majas yang dominan, citraan yang dominan, dan fungsi majas dan citraan yang dominan dalam novel Kerling si Janda Karya Taufiqurrahman al-Azizy. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan stilistika. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis dengan semiotik. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, majas yang dominan dalam novel KSJ yaitu majas simile dengan persentase 34,11%, majas sarkasme dengan persentase 20%, majas personifikasi dengan persentase 18,82%, majas hiperbola dengan persentase 17,64%, dan majas metafora dengan persentase 9,41%. Kedua, citraan yang dominan dalam novel KSJ yaitu citraan penglihatan dengan persentase 44,66%, citraan warna lokal dengan persentase 25,24%, citraan pendengaran dengan persentase 17,47%, dan citraan gerak dengan persentase 12,62%. Ketiga, fungsi majas dan citraan yang dominan dalam novel KSJ yaitu untuk mengkritik pengarang novel islami yang menciptakan tokoh yang selalu ma’shum atau sempurna dalam karya-karyanya.In this study discussed dimension of the dominant figure of speech, the dominant imagery, and functions of the dominant figure of speech and imagery in the novel Kerling si Janda by Taufiqurrahman al-Azizy. Approaching technic that used in this research is stylistics approaching. The method that used are analysis descriptive with semiotic method. Based on data analysis, the results is as follows. Firstly, the kind figure of speech that used dominantly in the novel KSJ is simile with the percentage 34,11%, figure of speech sarcasm with the percentage 20%, figure of speech personification with the percentage 18,82%, the percentage figure of speech hyperbola with 17,64%, and the percentage figure of speech metaphor with 9,41%. Secondly, the dominant imagery inside of novel KSJ is visual imagery with the percentage 44,66%, local colour imagery with the percentage 25,24%, auditory imagery with the percentage 17,47%, and motion imager with the percentage 12,62%. Thirdly, the function of the dominant figure of speech and imagery inside of the novel KSJ is to criticise the islamic novel’s author who creates the perfects characters on their own work.
Pelatihan Drama Bagi Siswa SMP Negeri 1 Songgom Robert Rizki Yono; Atikah Mumpuni; Agyztia Permana; Ubaedillah Ubaedillah
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v4i3.846

Abstract

AbstrakSiswa SMP Negeri 1 Songgom tergolong aktif. Tetapi, keaktifan siswa belum terakomodir dengan baik. Meskipun terdapat beberapa ekstrakulikuler, belum sepenuhnya menampung minat siswa. Khususya ekstrakulikuler drama tidak ada. Faktor tidak adanya teater/drama karena minimnya tenaga pengajar bahasa Indonesia. Lanjut, terkait dengan keaktifan anak, khususnya di kelas VII perlu didalami terlebih dahulu. Didalami dalam arti diselidiki, keaktifan tersebut mengarah pada bakat kemampuan berakting untuk mendukung kegiatan drama, atau mengarah pada kegiatan lain. Selain itu, belum pernah dilaksanakan pelatihan drama. Oleh karena itu, perlu dilakukannyakegiatan sosialisasi dan pelatihan drama bagi siswa SMP N 1 Songgom. Sasaran dan luarannya adalah tersalurnya minat dan bakat siswa serta memiliki kemampuan dasar berdrama. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Metodenya berupa ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Tahap implementasi meliputi pemberian materi terkaitkonsep dasar,unsur-unsur dan latihan dasar berdrama serta praktik.Secara umum, peserta menunjukan hasil yang cukup baik. Hal inimembantu siswa meningkatkan pemahaman tentang drama dan mengetahuipotensi/bakatnya. Hasil Kesimpulan dari kegiatan ini kongkrit bermanfaat bagi para siswa dalam memahami konsep dasar dramadan dapat mempengaruhi minat siswa dalam melaksanakan kegiatan drama. Disarankan kegiatan ini dilanjutkan untuk berlatih menulis naskah.Kata Kunci: Pelatihan, Drama, Siswa SMPAbstractState Junior High School Student 1 Songgom is classified as active. However, the activeness of students has not been well accommodated. Although there are some extracurriculars, it has not fully accommodated the interests of students. Especially extracurricular dramas do not exist. The factor of the absence of theater / drama due to the lack of Indonesian language teaching staff. Furthermore, related to the activeness of children, especially in class VII need to be explored first. In the sense of being investigated, such liveliness leads to the talent of acting ability to support drama activities, or leads to other activities. In addition, there has never been drama training. Therefore, it is necessary to conduct socialization and drama training for junior high school students N 1 Songgom. The target and externality is the channeling of students' interests and talents and having basic ability to preach. The stages of activities include socialization, training, and evaluation. The methods are lectures, discussions, and demonstrations. The implementation phase includes the provision of material on basic concepts, elements and basic practice of rhythm and practice. In general, participants showed quite good results. This helps students improve their understanding of drama and know their potential/ talents. The conclusion of this activity is concretely beneficial for the students in understanding the basic concepts of drama and can affect the interest of students in carrying out drama activities. It is recommended that this activity be continued to practice writing the script.Key Word:Training, Drama, Junior High School Student
PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME MELALUI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Agus Purnomo; Robert Rizky Yono
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v10i2.9598

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengembangan bahan ajar interaktif mata kuliah pendidikan kewarganegaraan berdasarkan kebutuhan dosen dan mahasiswa, mengintifikasi validasi ahli bahan ajar interaktif mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan menurut beberapa ahli atau validator. Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan menjadi beberapa langkah penelitian, yaitu dari potesi dan masalah, studi literature dan pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk, dan pembuatan produk. Uji coba terbatas tidak dilaksanakan karena pada masa pandemi mahasiswa belajar dari rumah. Hasil penelitian ini yaitu kebutuhan pengembangan bahan ajar interaktif menurut mahasiswa dan dosen, yaitu prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar mencakup 5 prinsip yaitu prinsip praktis, prinsip kreatif, prinsip inovatif, prinsip nasionalisme, dan prinsip patriotism, bahan ajar interaktif sudah sesuai dengan empat aspek yaitu aspek materi, aspek penyajian, aspek kebahasaan, dan aspek kegrafikaan. Skor uji validasi yang dilakukan oleh validator ahli, bahan ajar ini mendapatkan skor 80,25 dengan kategori baik. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk memberikan mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan dalam kelas. Para dosen dapat memanfaatkan bahan ajar interaktif ini untuk mencapai luaran pembelajaran (Learning Outcome) yang diharapkan.Kata Kunci: Nasionalisme, Patriotisme, Bahan Ajar Interaktif, Pendidikan Kewarganegaraan
Personifikasi dalam Novel Nyai Gowok Karya Budi Sardjono Robert Rizki Yono
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5, No 1 (2020): VOLUME 5 NUMBER 1 MARCH 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.457 KB) | DOI: 10.26737/jp-bsi.v5i1.1605

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan majas personifikasi dan fungsi majas personifikasi dalam Nyai Gowok karya Budi Sardjono. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskripsi kualitatif. Subjek penelitian yang digunakan yaitu novel yang berjudul Nyai Gowok karya Budi Sardjono. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak catat. Sumber data dalam penelitian ini yaitu Nyai Gowok karya Budi Sardjono. Instrumen data dalam penelitian ini yaitu  kartu data. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu baca dan catat.  Adapun penyajian hasil analisis data menggunakan penyajian informal yaitu teknik penyajian dengan kata-kata biasa. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, majas personifikasi dalam novel Nyai Gowok karya Budi Sardjono ditemukan 21 bentuk penggunaan majas personifikasi. Kedua, fungsi majas personifikasi dalam novel Nyai Gowok karya Budi Sardjono yaitu berfungsi untuk  menggambarkan latar  cerita supaya cerita menjadi lebih nyata dengan persentase 47,61%,, menggambarkan suasana cerita supaya cerita lebih hidup dengan persentase 38,09%, dan  menggambarkan sifat dan  perilaku tokoh cerita supaya menjadi lebih hidup dengan persentase 14,28%.
Moral and Social Values in the Novel Ceplik by Nanang Al-Qos and It’s Possibility as High School Teaching Materials Ghufroni Ghufroni; Robert Rizki Yono; Ikfi Rizki Amaliyah
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2021): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 5 Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.050115

Abstract

This study aimed to (1) describe the moral values in the novel “Ceplik” by Nanang Al-Qos, (2) describe social values in the novel “Ceplik” by Nanang Al-Qos. The research method used in this research is descriptive qualitative. The approach used is a sociological approach. Data collection method that used in this research is using read and note method. Data analysis techniques used in this research are identifying data, classifying, describing, and reviewing. The results of the study are four aspects of moral values related to God which are sincerity, praying, patience, and worship. The five aspects of social values are love, forgiveness, politeness, deliberation, and responsibility. The results of this study are planned as teaching materials for high school. Keywords: moral values, social values, novel, high school teaching materials Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan nilai moral dalam novel “Ceplik” karya Nanang Al-Qos, dan (2) mendeskripsikan nilai sosial dalam novel “Ceplik” karya Nanang Al-Qos. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik baca dan catat. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu mengidentifikasi data, mengklasifikasi, mendeskripsikan, dan mengkaji. Hasil penelitian tersebut berupa nilai moral yang berhubungan Tuhan yaitu ikhlas, memanjatkan doa, kesabaran, dan beribadah. Nilai sosial lima aspek berupa kasih sayang, saling memaafkan, kesopanan, musyawarah, dan tanggung jawab. Hasil penelitian ini direncanakan sebagai bahan ajar SMA. Kata kunci: nilai moral, nilai sosial, novel, bahan ajar SMA
Makna Ritual Ganti Kelambu Makam Syeh Junaedi Desa Randusanga Wetan dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia Robert Rizki Yono; Agus Purnomo
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 4 No 1 (2020): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v4i1.1695

Abstract

The purpose of this study is to describe the ritual replacing the mosquito net of Syeh Junaedi grave in the village of Randusanga Wetan, analyze the meaning of the ritual replacing the mosquito net of Syeh Junaedi gravein the village of Randusanga wetan, and describe the potential of the ritual of replacing mosquito net syeh Junaedi grave in the village of Randusanga Wetan as a source of learning indonesian high school. The data collection techniques in this study are observation, interview, documentation, questionnaire and heuristic techniques. The approach used in this study is the ethnographic approach. The data analysis technique used is a hermeunitic reading technique (second-degree semiotic reading). Rereading by providing interpretation based on language and cultural conventions. Research results: (1) The form of action in the ritual of replacing the mosquito net of Syeh Junaedi grave in the village ofRandusanga Wetan includes offerings, praying, specializing, and eating together, (2) the meaning of the ritual of replacing the mosquito net of Syeh Junaedi grave is remembering Allah swt., Homage to Syeh Junaedi Waliullah and The Plea to Allah swt., and The anniversary of the death of Syeh Junaedi Waliullah (3) The ritual function of replacing the mosquito netof Syeh Junaedi in the village of Randusanga Wetan which is a medium of internalizing religious values for his community, ask God for salvation, and as a form of respect. (4) The potential meaning of the ritual of replacing the mosquito net can be used as a source of Learning Indonesian language in high school grade XI semester 1 with materialized explanation text 4.3 construction of information (knowledge and sequence of events) in oral and written explanation texts. Keywords: Ritual, Meaning, replacing the mosquito net of Syeh Junaedi grave, learning resources
PENDAYAGUNAAN KONTEKS DALAM TINDAK TUTUR ANAK USIA 7 TAHUN DI MADRASAH DINIYAH TA’LIMUL HUDA DESA RANDUSANGA WETAN Robert Rizki Yono
Jurnal Ilmiah SEMANTIKA Vol. 1 No. 1 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.613 KB) | DOI: 10.46772/semantika.v1i1.79

Abstract

Seorang anak yang berusia tujuh tahun mempunyai kekhasan tersendiri dalam menggunakan bahasa. Seorang anak berkemungkinan mendayagunakan konteks untuk mendukung tuturannya. Hal ini dipengaruhi oleh cara berpikir anak. Pendayagunaan konteks dalam tindak tutur anak merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan pendayagunaan konteks dalam tindak tutur anak usia tujuh tahun di Madrasah Diniyah Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini fokus pada pendayagunaan konteks dalam tindak tutur anak usia tujuh tahun di madrasah Randusanga Wetan. Berdasarkan hasil analisis data tentang pendayagunaan konteks pada anak usia tujuh tahun di Madrasah Diniyah Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan sebagai berikut. Pertama, Pendayagunaan konteks tempat untuk mendukung permohonannya dan menyatakan keberadaannya. Kedua, Pendayagunaan konteks waktu untuk menolak, meminta, dan mendukung keberhasilan menyatakan pendapatnya. Ketiga, Pendayagunaan konteks peristiwa untuk menyarankan dan meminta. Keempat, Pendayagunaan konteks suasana untuk mengajukan permintaannya kepada Pak Ustad Imam agar pulang lebih awal. Kelima, Pendayagunaan konteks orang Sekitar untuk mendukung permintaannya penutur agar dibelikan mainan dan mengancam
Nilai Religius Dalam Novel Jatuhnya Sang Imam Karya Nawal El Saadawi Robert Rizki Yono; Tri Mulyono
Jurnal Ilmiah SEMANTIKA Vol. 1 No. 02 (2020): Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.372 KB) | DOI: 10.46772/semantika.v1i02.166

Abstract

Pada era sekarang ini perlu menanamkan nilai-nilai keagamaan diantaranya dapat melalui novel agar orang-orang mengigat kembali firman-firman Allah, khususnya penikmat novel agar tidak terjebak ke dalam hal-hal yang menimbulkan dosa dan menjadi manusia yang menjadikan dirinya menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan manusia dalam novel Jatuhnya Sang Imam karya Nawal el Saadawi. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis data, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, hubungan manusia dengan Tuhan dalam novel Jatuhnya Sang Imam karya Nawal el Saadawi yaitu takwa, berdoa, bersyukur, serta ikhlas dan tabah. Kedua, hubungan manusia dengan sesama manusia dalam novel Jatuhnya Sang Imam karya Nawal el Saadawi yaitu jujur, tolong menolong, dan pemaaf
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN BUKU AJAR MATA KULIAH APRESIASI DAN KAJIAN DRAMA BERBASIS KEBUDAYAAN BREBES Ghufroni Ghufroni; Prasetyo Yuli Kurniawan; Robert Rizki Yono; M Wildan Arvin Hakim
Jurnal Ilmiah SEMANTIKA Vol. 2 No. 01 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.58 KB) | DOI: 10.46772/semantika.v2i01.262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan buku ajar dalam perkuliahan Apresiasi dan Kajian Drama Berbasis Kebudayaan Brebes dan menguji keefektifan buku Apresiasi dan Kajian Drama bagi mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan model penelitian one group pretest-postest design. Jenis eksperimen ini menggunakan satu kelas dengan perlakuan tes awal sebelum dilakukan eksperimen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai awal (pretest) terdapat nilai yang belum tuntas sebanyak 20 mahasiswa dan nilai akhir (postest) tuntas semua. Hasil uji keefektifan penggunaan buku ajar berdasarkan tabel independent samples test menyatakan adanya perbedaan signifikan hasil pretest dan postest. Dengan demikian, buku ajar mata kuliah Apresiasi dan Kajian Drama Berbasis Kebudayaan Brebes efektif digunakan dalam perkuliahan.
Pelatihan Membaca Puisi Bagi Siswa Madrasah Diniyah Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan Robert Rizki Yono
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.916 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v2i2.858

Abstract

Tidak adanya pengajaran puisi di MDTA Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan. Hal ini berdampak pada pengetahuan yang dimiliki santri tentang teknik membaca puisi yang kurang. Kemenag mengadakan lomba porsadin bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi Madrasah Diniyah Takmiliyah dalam rangka memperkokoh eksistensinya di masyarakat. Diantaranya cabang seni yang dilombakan yaitu membaca puisi islam. Sehingga saat mengikuti porsadin cabang membaca puisi mendapat hasil yang tidak memuaskan. Padahal, banyak manfaat yang didapatkan dari membaca puisi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan membaca puisi bagi santri MDTA Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan dengan mengimplementasikan teknik membaca puisi bagi santri, sehingga santri MDTA desa Randusanga Wetan diharapkan mengetahui tentang puisi dan mampu membaca puisi dengan baik. metode yang digunakan adalah metode penyajian materi dan pendampingan sehinga mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pelatihan membaca puisi bagi santri MDTA Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan yang terlaksana dengan baik dan lancar dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kegiatan ini menghasilkan pengetahuan baru bagi santri tentang puisi, khususnya teknik membaca puisi. Kedua, peserta memperoleh teknik-teknik membaca puisi yang beragam seperti, vokal, jeda, intonasi, ekspresi, dan penghayatan.