Tradisi Hanta Ua Pua merupakan warisan budaya masyarakat Bima yang telah berkembang sejak abad ke-17, khususnya pada masa Kesultanan Bima. Tradisi ini dilaksanakan sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus menjadi media dakwah Islam, pelestarian adat, dan penguatan identitas kultural masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara Hanta Ua Pua dan menelusuri dinamika transformasi nilai-nilai tersebut dari masa Kesultanan hingga era modern. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, terdiri dari lima langkah, yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Hanta Ua Pua mengandung empat nilai utama, yaitu nilai religiIus mengacu pada pembacaan dzikir, penghormatan kepada ulama, dan simbol keislaman, nilai historis terkait pada proses Islamisasi Kesultanan Bima dan sumpah Oi Ule, nilai sosial-budaya melalui praktik gotong royong, musyawarah, dan pelestarian seni, serta nilai edukatif terdapat dalam pewarisan sejarah dan moral kepada generasi muda. Dalam perkembangan kontemporer, tradisi ini mengalami transformasi dari simbol kekuasaan menjadi ruang ekspresi budaya yang inklusif dan partisipatif. Oleh karena itu, Hanta Ua Pua tidak hanya bernilai seremonial, melainkan juga strategis dalam menjaga kesinambungan identitas masyarakat Bima dalam bingkai Islam yang kontekstual.
Copyrights © 2025