Penelitian ini menganalisis faktor pendukung dan penghambat kreativitas guru IPS dalam penerapan media pembelajaran berbasis digital di SMPN 24 Makassar. Menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan enam guru IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung meliputi implementasi Kurikulum Merdeka yang mendorong inovasi, keakraban peserta didik dengan teknologi, program pelatihan pemerintah, dan dukungan sekolah dalam bentuk moral, fasilitas, serta kolaborasi antar guru. Namun, kreativitas guru terhambat oleh keterbatasan sarana prasarana, minimnya pelatihan berkala dan keterampilan digital sebagian guru, serta kurangnya dukungan maksimal dari pihak sekolah dalam pengadaan fasilitas dan pengembangan SDM. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat potensi besar dari siswa yang melek teknologi, sinergi antara guru, sekolah, dan pemerintah sangat krusial untuk mengatasi tantangan dan mengoptimalkan pembelajaran digital.This study analyzes the supporting and inhibiting factors of IPS teachers' creativity in implementing digital-based learning media at SMPN 24 Makassar. Using a qualitative phenomenological approach, data was gathered through in-depth interviews with six IPS teachers. The findings indicate that supporting factors include the implementation of the Merdeka Curriculum, which encourages innovation, students' familiarity with technology, government training programs, and school support in the form of morale, facilities, and teacher collaboration. However, teachers' creativity is hindered by limited infrastructure, insufficient regular training and digital skills among some teachers, and inadequate maximum support from the school regarding facility provision and human resource development. This study concludes that despite the significant potential of technologically literate students, synergy among teachers, schools, and the government is crucial to overcome challenges and optimize digital learning.
Copyrights © 2025