Pendahuluan: Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD. Prevalensi stunting Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Menurut data riskesdas Provinsi Banten tahun 2013, Kabupaten Serang memiliki prevalensi kejadian stunting sebesar 32,3%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko dengan efek. Metode: Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dengan sampel sebanyak 76 balita. Hasil: Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan jamban sehat (p value =0.767) dan merokok keluarga (p=value 0.157) dengan kejadian stunting. Kesimpulan: Terdapat hubungan JKN/BPJS dengan (p value=0.000), air bersih dengan (p value= 0.000), riwayat imunisasi dengan (p value=0.011), dan riwayat ibu hamil KEK (p value=0.011) dengan kejadian stunting.
Copyrights © 2025