Perubahan iklim global membawa dampak signifikan terhadap sistem pertanian, terutama pada wilayah yang mengandalkan pertanian lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suhu udara dan evaporasi terhadap curah hujan yang merupakan unsur iklim sebagai salah satu faktor produksi penunjang ketahanan pangan di Kabupaten Asahan dan Karo, Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah analisis statistik kuantitatif melalui regresi linier berganda, korelasi Pearson, dan uji beda Mann-Whitney U berdasarkan data klimatologi dari BMKG. Hasil menunjukkan bahwa evaporasi berpengaruh signifikan negatif terhadap curah hujan, baik di Asahan (R = 0,882; R² = 77,7%) maupun di Karo (R = 0,700; R² = 49%). Sementara itu, suhu udara tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap curah hujan di kedua wilayah. Hasil uji korelasi dan uji beda memperkuat penelitian bahwa evaporasi merupakan indikator utama yang menentukan fluktuasi curah hujan regional, sedangkan suhu udara lebih berperan tidak langsung. Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan evaporasi melalui konservasi air dan vegetasi untuk menjaga stabilitas curah hujan dan memperkuat ketahanan pangan. Penelitian ini memberikan dasar ilmiah bagi penyusunan kebijakan adaptasi iklim berbasis data di sektor pertanian.
Copyrights © 2025