Latar Belakang: Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan pada balita, dimana panjang atau tinggi badan menurut usia berada di bawah –2 Standar Deviasi (SD) pada kurva WHO Hasil Sensus Status Gizi Indonesia (SSGI) dari penimbangan massal pada Februari dan Agustus 2023 mencatat prevalensi stunting sebesar 7,58 %, meningkat signifikan sebesar 4,17 % dibandingkan tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain case control. Populasi penelitian ini adalah seluruh balita usia 24–59 bulan yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan tahun 2024, dengan sampel minimal 45 balita pada kelompok kasus dan 45 balita pada kelompok kontrol. Variabel dalam penelitian ini antara lain usia ibu, status gizi ibu saat hamil, riwayat anemia ibu saat hamil, dan pendidikan ibu. Analisis univariat digunakan untuk menampilkan distribusi data dasar, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan signifikan antara status gizi ibu saat hamil (p=0,006), anemia ibu saat hamil (p=0,010), usia ibu (0,010) dan pendidikan ibu saat hamil (p=0,003) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kabupaten Grobogan. Kesimpulan: Studi ini menemukan bahwa faktor-faktor maternal seperti gizi buruk, anemia selama kehamilan, usia ibu yang berisiko, dan tingkat pendidikan yang rendah secara signifikan terkait dengan stunting pada anak-anak berusia 24–59 bulan di Kabupaten Grobogan.
Copyrights © 2025