Jurnal Bidan Srikandi
Vol 3, No 2 (2025)

KARAKTERISTIK FAKTOR RISIKO PENYEBAB TERJADINYA STUNTING ANAK USIA 0-59 BULAN DI PUSKESMAS KEBON MELATI

Lubis, Salwa Salsabila Putri Winslow (Unknown)
Mutika, Winnie Tunggal (Unknown)
Doria, Magda (Unknown)
Lisa, Mona (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2025

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak adekuat, infeksi berulang, serta kurangnya stimulasi psikososial. Berdasarkan data tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,5%, angka yang tergolong tinggi. Penurunan angka stunting menjadi salah satu target utama Sustainable Development Goals (SDGs), dengan sasaran penurunan sebesar 40% pada tahun 2025. Berbagai faktor risiko, seperti tidak optimalnya pemberian ASI eksklusif, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), kondisi sanitasi yang kurang baik, penyakit infeksius, serta pola asuh yang tidak tepat, diyakini berkontribusi terhadap terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan stunting pada anak usia 0–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kebon Melati tahun 2024. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi untuk menggambarkan karakteristik sanitasi, status pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir, riwayat penyakit infeksius, pendapatan keluarga, serta keberadaan perokok dalam keluarga pada balita stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak stunting tinggal di lingkungan dengan sanitasi layak (64,4%), memperoleh ASI eksklusif (71,1%), memiliki berat badan lahir normal (66,7%), tidak memiliki riwayat penyakit infeksius (77,8%), berasal dari keluarga berpenghasilan di bawah UMR (73,3%), dan tinggal dengan anggota keluarga yang merokok (66,7%). Meskipun faktor-faktor ini sering disebut sebagai determinan stunting dalam berbagai penelitian sebelumnya, pola yang ditemukan di wilayah ini menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Karakteristik sanitasi, pemberian ASI, berat badan lahir, riwayat infeksi, pendapatan, serta status merokok dalam keluarga tampak memiliki pola khas pada anak stunting di wilayah ini. Namun demikian, faktor dominan penyebab stunting di daerah tersebut masih memerlukan penelitian lanjutan. Upaya edukasi dan intervensi yang lebih menyeluruh sangat dibutuhkan untuk menekan prevalensi stunting di masa mendatang.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

jbs

Publisher

Subject

Health Professions

Description

Jurnal Bidan Srikandi menerima naskah kebidanan dengan scope kebidanan dan kesehatan ibu dan anak yang meliputi kesehatan reproduksi remaja dan pranikah, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan anak-anak, keluarga berencana, masa kliakterium, kebidanan komunitas, pendidikan di bidang ...