Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Status Gizi Siswa di SD Negeri Kedung Waringin 01: Relationship Between Breakfast Habit and Nutritional Status Student’s in SD Negeri Kedung Waringin 01 Winnie Tunggal Mutika; Magda Doria; Ambariani Ambariani
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.863 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i1.18

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi siswa SDN Kedung Waringin 01. Desain penelitian analitik menggunakan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel siswa kelas V sebanyak 49 orang. Pengukuran status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh. Pengelompokan kebiasaan sarapan selama seminggu terakhir yaitu tidak pernah, jarang dan selalu sarapan. Pengambilan data dimulai dari tanggal 3-10 Maret 2017. Hasil uji Fisher Exact dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 didapatkan nilai p<0,05 (p=0,004). Hasil penelitian menunjukkan 59,1 % atau 29 siswa memiliki Indeks massa tubuh normal, 2,1% atau 1 siswa memiliki indeks massa tubuh sangat kurus, 6,1 % atau 3 siswa memiliki indeks massa tubuh kurus, 24,2% atau 12 siswa memiliki indeks massa tubuh gemuk dan 8,2% atau 4 siswa memiliki indeks massa tubuh obesitas. Kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi siswa. Siswa yang jarang dan tidak pernah mengkonsumsi sarapan pagi memicu timbulnya status gizi yang tidak baik. This research intended to discover relationship between breakfast habit and nutrition status students’s in SDN Kedung Waringin 01. Method: Research design used was cross sectional study approach. Sample taking conducted using purposive sampling with sample of 49 grade V students. Breakfast habit grouping over the past one week comprised of never, rarely and always have breakfast. Data collection initiated from March 3rd through March 10th, 2017. Fisher Exact test result with 5% or 0.05 significance level yielding p<0.05 value (p=0.004).  Results: First, 59,1 % or 29 students have normal body mass index, 2,1% or one student has very thin body mass index, 6,1 % or 3 students have thin body mass index, 24,2 or 12 students have fat body mass index and 8,2 or 4 students have obesity body mass index. Second, 47% or 23 students always have breakfast, 22,4% or 11 students never have brekafast and 30,6% or 15 students rarely have breakfast. Fisher Exact test result with 5% or 0.05 significance level yielding p<0.05 value (p=0.004). Conclusion: According to research result it could be concluded that there was relationship between breakfast habit with student nutrition status. Student who rarely and never had breakfast triggered poor nutrition status.
Karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur: Characteristics of Pregnant Women with Hyperemesis Gravidarum in RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur Rini Damayanti; Dea Adelia; Winnie Tunggal Mutika; Ambariani Ambariani
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.515 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 107 ibu hamil hiperemesis gravidarum di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur pada tahun 2016-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Exhaustive Sampling. Variabel penelitian antara lain: usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Hasil penelitian menunjukan bahwa 87% ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum berusia 20-35 tahun, 47% primipara, 43% berpendidikan dasar dan 53% memiliki pekerjaan. Kesimpulan: karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2016-2018 yaitu: berusia 20-35 tahun, primipara, berpendidikan dasar dan memiliki pekerjaan.  This study aims to determine the characteristics of pregnant women with hyperemesis gravidarum in Pasar Rebo East Jakarta Hospital 2016-2018. The research method used is a descriptive study. The sample in this study were 107 pregnant women with hyperemesis gravidarum at Pasar Rebo Regional General Hospital, East Jakarta in 2016-2018. Sampling technique with Exhaustive sampling. The variables in this study are age, parity, education and employment. We used secondary data from the medical record. The results showed that 87% of hyperemesis gravidarum are aged 20-35 years, 47% primiparous, 43% have a basic education, and 53% have a job. Conclusions: characteristics of Pregnant Women with Hyperemesis Gravidarum in Pasar Rebo Regional Hospital in East Jakarta in 2016-2018: aged 20-35 years, primiparous, basic education, and having a job.
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana di Puskesmas Cirimekar, Bogor: Maternal, Child, and Family Planning Health Services at Puskesmas Cirimekar, Bogor Winnie Tunggal Mutika; Magda Doria; Mita Meliani Putri; Ninda Sari; Yohana Anggriani; Zainah Azan Renwarin; Ambariani Ambariani
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.199 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.38

Abstract

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima, terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Salah satu tugas dan fungsi puskesmas adalah melaksanakan enam upaya kesehatan wajib diantaranya adalah upaya pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana. Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif (explanatory research). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi serta wawancara kepada tenaga kesehatan dan pasien khususnya yang menerima pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana di Puskesmas Cirimekar. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara evaluasi pelayanan dari tim praktik klinik Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma. Hasil wawancara dan observasi dibuat dalam bentuk narasi sehingga dapat diberikan ke lahan praktik untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas Cirimekar. Hasil pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana menunjukkan prosedur pelayanan, waktu pelayanan, sarana dan prasarana yang terdapat di puskesmas sudah cukup baik.Keterbatasan sumber daya manusia yaitu petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Cirimekar menyebabkan waktu tunggu lebih lama yang ditunjukkan adanya antrian pasien KIA dan KB sehingga pelayanan yang diberikan dirasa kurang optimal.    Public health center (Puskesmas) is a functional organization who held comprehensive, integrated, and acceptable health efforts to society with active role from society and using  science and technology, with cost comes from the government and society. Puskesmas duty is doing six health efforts obligatory in society, one of the obligatory is mother, child, and family planning health services. This research is using explanatory research. Data was collected through observation and interviews with health workers and patients, especially those who received maternal, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar. The instrument used was service evaluation interview guide from the clinical practice team of the Program Study of Universitas Gunadarma. The results of interviews and observations were made in narrative form so that they could be given to practice fields to improve Puskesmas Cirimekar services.Result from interview and observation processed using descriptive analysis. The result shows that health service for mother, child and family planning health services in Puskesmas Cirimekar is pretty good based on procedure, time and facilities. But, the limited of human resources (health workers) in Puskesmas Cirimekar sometimes make a long queue for services at mother health, child health and also family planning, and it makes the services not optimal.
Hubungan Antara Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di PMB I: Correlation between used of 3 Months of Injectable Contraceptive and Weight Gain at PMB I Winnie Tunggal Mutika; Dian Nursolihat; Rini Damayanti; Ambariani Ambariani; Magda Doria
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.558 KB) | DOI: 10.51888/phj.v12i1.55

Abstract

Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di Indonesia adalah suntikan (63,71%). Selain memiliki manfaat, alat kontrasepsi suntik juga memiliki efek samping salah satunya peningkatan berat badan yang sering dikeluhkan oleh akseptor KB suntik 3 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Lama Penggunaan KB Suntik 3 Bulan dengan Peningkatan Berat Badan di Praktik Mandiri Bidan (PMB) “I”. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah 104 orang akseptor KB suntik 3 bulan yang rutin melakukan suntik KB tahun 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Akseptor KB suntik 3 bulan dengan lama penggunaan paling tinggi yaitu 1 tahun sebanyak 33 responden (31.7%) dan peningkatan berat badan paling tinggi yaitu 2-5 kg sebanyak 46 responden (48.9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan penggunaan KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan dengan nilai Likelihood Ratio 0.000 (α < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan. Background: The contraceptive method most widely used by active family planning participants in Indonesia is injection (63,71%). Besides having the benefits of injection contraception, it also has side effects, one of which is the cause of weight gain. Purpose: The purpose of this research is to know The Correlation Between the Long Use Contraceptive 3 Month Injection and Weight Gain at Midwife Independent Practice “I”. Methods: This research is analytic research with cross-sectional design. The samples of this research are 104 people who routinely use contraceptive 3-month injection. The data that is used in this research is secondary data which is gotten from medical records and registration books. The analysis is done by using univariate analytic and bivariate analytic. Result: 3 months injectable acceptors with the highest duration of use, 1 year, were 33 respondents (31.7%) and the highest weight gain was 2-5 kg as many as 46 respondents (48.9%). The results of the bivariate analysis showed the use of 3 months of injectable contraceptive with an increase in body weight with a Likelihood Ratio 0.000 (α < 0,05). So, it can be concluded that there is a correlation between the duration of use 3 months of injectable contraceptives and weight gain.
EVALUASI PELAYANAN KIA-KB Winnie Tunggal Mutika; Susiyana Susiyana; Annisa Guntari Catur Putri; Amalia Fajar Riyani; Sisi Sadela
Jurnal Sains Kebidanan Vol 4, No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v4i1.8407

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu unit pelayanan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan di wilayah kerja tertentu. Upaya penurunan AKI dan AKB yang dilakukan pemerintah adalah pembentukan PONED. Puskesmas Tajurhalang merupakan puskesmas PONED di wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki jumlah kasus yang cukup banyak, baik ibu dan bayi baru lahir maupun pasien umum. Tujuan program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan  keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah satu tujuan dari evaluasi program KIA adalah untuk memantau perkembangan pelayanan KIA di tempat pelayanan. Dari segi sarana dan prasarana sudah lengkap namun ada beberapa alat yang tidak tersedia. Tidak ada dana operasional khusus yang diberikan untuk kegiatan PONED tetapi dana berasal dari operasional puskesmas dan dari jasa hasil tindakan di PONED, SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk pelayanan obstetric dan neonatal telah terpasang. Sejauh ini sosialisasi yang dilakukan berjalan dengan baik, sistem pelayanan juga sudah cukup baik akan tetapi karena banyaknya pasien dengan tenaga medis yang kurang maka dalam pemeriksaan kurang menyeluruh, sistem rujukan di Puskesmas Tajurhalang sesuai dengan alur rujukan yang telah di tetapkan, serta terdapat pencatatan pelaporan yang dibuat khusus untuk program PONED, dan diketahui berjalan dengan efektif. Tujuan penelitian evaluasi ini untuk menganalisis kesesuaian sistem pelayanan kesehatan rawat iinap dan PONED di Puskesmas Tajurhalang.Kata kunci : Puskesmas; PONED; KIA-KB
Perbedaan Berat Badan Bayi dan Hormon Prolaktin Dengan Breast Care Pada Ibu Nifas Normal (Studi di RSU Sarila Husada Kabupaten Sragen) Winnie Tunggal Mutika; Ari Suwondo; Runjati Tangwun
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 4 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.992 KB) | DOI: 10.22146/bkm.30272

Abstract

Effect of breast care among postpartum women on baby weight and prolactin hormones: preliminary studyPurposeThe aim of this study was to assess effectivity of breast care among postpartum women on baby weight and prolactin hormones.MethodThe study used quasi experimental with non equivalent time samples design. The sample was postpartum women in Sarila Husada hospital, Sragen and the sampling was performed by purposive sampling. The analysis was bivariate analysis using a paired t-test.ResultsThe average baby's weight before breast care was 3.1 kg with a standard deviation of 0.3. After breast care the average baby's weight was 3.0 kg with a standard deviation of 0.2. Statistical test obtained a p-value of 0.024, thus there was a significant difference between baby's weight before and after breast care. The average of prolactin hormone before breast care was 66.4 ng/ml with a standard deviation of 15.2. After breast care, the average prolactin hormone was 112.1 ng/ml with a standard deviation of 21.0. Statistical test obtained a p-value of 0.000, thus there was a significant difference between prolactin hormone before and after breast care.ConclusionThere were significant differences in baby weight with a decrease of 2.2% and prolactin hormone with an increase of 72.1% before and after breast care in postpartum women. In the breast care group, baby’s weight decreased by 2.2% but the baby’s weight loss did not exceed the maximum baby’s weight loss in the first week at 7%.  
Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pengetahuan Ibu Usia Reproduktif tentang Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di Dusun Kuwungsari Kelurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Winnie Tunggal Mutika; Erni Yusnita Lalusu
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.957 KB) | DOI: 10.22146/bkm.35653

Abstract

TujuanPenelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik ibu (umur, pendidikan, dan paritas) dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD di Dusun Kuwungsari, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten SragenMetodePenelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 52 orang dan teknik sampling yang digunakan quota sampling. Penelitian ini akan mengambil 25% dari seluruh ibu usia reproduktif dengan cara memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan.HasilHasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,003 sehingga ada hubungan yang signifikan antara umur dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD. Semakin bertambah umur maka pengetahuan semakin baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD. Semakin tinggi pendidikan maka pengetahuan semakin baik Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,325 sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD.SimpulanAdanya hubungan yang bermakna antara umur dan pendidikan dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD. 
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP KEPUASAN PASIEN (ASPEK TANGIBLES) PADA PELAYANAN ANTENATAL CARE DI RUMAH BERSALIN CITRA LESTARI PABUARAN BOJONGGEDE BOGOR JAWA BARAT Sri Hayuningsih; Winnie Tunggal Mutika
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.824 KB) | DOI: 10.22146/bkm.35656

Abstract

Tujuan Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III. Hasil Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Simpulan Adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, dan gravida dengan kepuasan pasien (aspek tangibles) terhadap pelayanan antenatal care. Berdasarkan ”Importance Performance Analysis” yang dilakukan, yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu kuantitas peralatan, kebersihan dan kenyamanan WC. Sedangkan aspek yang harus dipertahankan adalah kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu dan ruang periksa, penampilan, keramahan, ketrampilan dan layanan informasi dan kesempatan bertanya bagi pasien oleh bidan dan karyawan. Tujuan : Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode : Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III.  Hasil : Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kunjungan (K1) pada Ibu Hamil: The Influence Factors of First Antenatal Care Visit (K1) to Pregnant Women Rini Damayanti; Winnie Tunggal Mutika; Dwi Puji Astuti; Nurtrisna Novriyanti
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.56 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i2.138

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan (K1) pada ibu hamil. Desain penelitian yaitu studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan 49 sampel ibu hamil yang melakukan K1. Variabel penelitian antara lain, K1, umur, paritas, dan umur kehamilan. Penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik praktik mandiri bidan di Kelurahan Pengantungan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu tahun 2018-2019. Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil K1 tertinggi berdasarkan umur yaitu umur tidak berisiko (20-35 tahun) sebanyak 84 %, paritas kelompok multipara sebanyak 53 %, usia kehamilan kategori 0-12 minggu sebanyak 43 %. Kesimpulan : K1 akses dilakukan pada kategori umur tidak berisiko (20-35 tahun) dan kategori paritas yaitu multipara. K1 murni dilakukan pada umur kehamilan 0-12 minggu. This study aims to find influencefactor of the first antenatal care visit (K1) on pregnant women. The research method used is a descriptive study with cross-sectional approach. The sample in this study was 49 pregnant women who did K1. The variables in this study are K1, age, gestational age, and parity. We used secondary data from the medical record of the independent practice of midwives in Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu in 2018-2019. The results showed the highest K1 pregnant women based on age, age not at risk (20-35 years) as much as 84 %, parity in the multiparous group as much as 53 %, gestational age category 0-12 weeks as much as 43%. The conclusion of this study is that K1 access is carried out in the non-risk age category (20-35 years) and the parity category, namely multipara. K1 of pure was performed at 0-12 weeks of gestation.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PARITAS IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI POSYANDU CEMPAKA GUNUNG PUTRI BOGOR Riza Fachmawati; Johan Harlan; Winnie Tunggal Mutika; Rochmawati Rochmawati
Jurnal Bidan Srikandi Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jbs.2023.v1i1.10106

Abstract

World Health Organization (WHO) mengenai ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi diberikan air susu ibu (ASI), setelah 6 bulan pemberian ASI dapat diikuti dengan penambahan makanan pendamping ASI yang bergizi dan aman untuk bayi, ASI tetap dapat diberikan hingga usia bayi 2 tahun atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan paritas ibu dengan pemberian ASI ekslusif di Posyandu Cempaka Gunung Putri, Bogor. Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional dengan desain cross-sectional study. Sampel dari penelitian yaitu sebanyak 32 orang dengan teknik pengambilan consecutive sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square. Uji statistik pengetahuan menggunakan chi-square didapatkan ρ-value=0,209 (ρ<0,05) menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif sedangkan uji statistik paritas menggunakan chi-square didapatkan ρ-value= 0,035 (ρ<0,05) menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik sederhana  variabel paritas tidak memiliki hubungan bermakna (p 0,999). Hubungan paritas ibu dengan pemberian ASI tidak memiliki hubungan yang bermakna sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan paritas dengan pemberian ASI  eksklusif tetapi tidak ada hubungan yang bermakna atau tidak ada pengaruh paritas dengan pemberian ASI ekkslusif.