Dismenore adalah nyeri atau kram pada bagian perut bawah yang muncul menjelang atau saat menstruasi dan biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 hari. Sejumlah studi epidemiologis di berbagai negara juga mengungkapkan tingginya angka dismenore, seperti di Mesir yang mencapai 71,6% dan di India sebesar 73,83%. Secara keseluruhan, lebih dari setengah populasi wanita mengalami kondisi ini. Di Indonesia, prevalensi dismenore tercatat sebesar 72,89%, dengan sekitar 54% kasus terjadi pada remaja perempuan. Wanita usia muda, khususnya kelompok umur 17–24 tahun, memiliki risiko lebih tinggi, dengan prevalensi mencapai 67–90%. Di Desa Sobayan Karanganyar, sejumlah 13 remaja putri ketika nyeri haid selalu minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen, dan Paracetamol dan belum ada remaja putri yang menggunakan teknik nonfarmakologi seperti latihan fisik William Flexion untuk mengurangi nyeri haidnya. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa edukasi terapi fisik William flexion sangatlah diperlukan karena remaja putri rentan sekali mengalami nyeri disminhorea Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan demonstrasi yang melibatkan 13 responden dari kalangan remaja putri. Sebelum dan sesudah memberikan ceramah, tim pengabdi dari STIKES Panti Kosala memberikan 15 pertanyaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan ini. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan remaja setelah mengikuti kegiatan ini. Rata-rata skor pre-test responden adalah 68,31 meningkat menjadi 82,15. Peningkatan ini menunjukkan bahwa intervensi yang diberikan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang penatalaksanaan nyeri haid melalui edukasi William Flexion Exercise. Kata Kunci: Disminorhea, Remaja Putri, William Flexion
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025