Penelitian ini mengkaji keberhasilan dan kegagalan perusahaan manufaktur kereta api, yang menjadi perhatian utama pelanggan yang mengharapkan layanan yang handal dan sesuai. Evaluasi kinerja perusahaan, terutama dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, menjadi krusial dalam meningkatkan layanan. Studi ini memfokuskan pada PT. XYZ yang menerapkan Engineer-to-Order (ETO), di mana analisis data pengadaan material menyoroti variasi persentase selisih yang perlu diperhatikan. Integrasi SCOR Racetrack dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) diusulkan sebagai strategi pengukuran kinerja yang komprehensif. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan SCOR Racetrack dan FAHP menghasilkan sistem pengukuran kinerja terintegrasi, memungkinkan perusahaan mencapai tujuan strategis. Pengukuran kinerja, terutama dalam pengadaan, membantu meningkatkan Perfect Order Fulfillment (POF) dengan akurasi pengiriman barang mencapai 91% dan akurasi kuantitas pengiriman 90%. Rekomendasi untuk perusahaan termasuk menerapkan rancangan sistem pengukuran kinerja pengadaan yang melibatkan SCOR Racetrack dan Fuzzy AHP. Langkahlangkah seperti pelatihan tim, pemantauan berkala, dan evaluasi proaktif diharapkan dapat meningkatkan POF hingga 81%, memastikan ketepatan dan kualitas pengiriman, serta mencapai hasil optimal dalam konteks manufaktur dengan pendekatan ETO. Kata kunci: SCOR Racetrack, Fuzzy AHP, Kinerja Perusahaan, Engineer-to-Order
Copyrights © 2024