Abstrak Dalam upaya mempromosikan seksualitas dan kesehatan reproduksi yang sehat di kalangan siswa SMP, sebuah inisiatif pengabdian masyarakat bernama Gerakan Kesadaran Reproduksi Remaja (GRSR) dibentuk. Delapan puluh siswa kelas delapan berpartisipasi dalam dua diskusi meja bundar sebagai bagian dari intervensi ini di SMP Negeri 1 Jombang. Presentasi, kerja kelompok kecil, film pembelajaran, kuis konvensional, dan simulasi kasus merupakan komponen dari strategi pembelajaran interaktif. Tim layanan menyiapkan perangkat menulis dan materi pembelajaran, sementara komputer, proyektor LCD, speaker, dan mikrofon merupakan sumber daya tambahan. Temuan menunjukkan bahwa siswa cukup tertarik; bahkan, 92% dari mereka mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mendapatkan informasi yang begitu menarik dan terperinci mengenai kesehatan reproduksi. Diskusi tentang hubungan yang sehat, batasan pribadi, dan pubertas disambut dengan lebih banyak pemahaman dan keterbukaan, menurut pengamatan dan komentar tertulis. Layanan dukungan remaja yang disediakan oleh konselor sekolah (guru BK) juga ditingkatkan melalui inisiatif ini. Sebagai kesimpulan, GRSR menunjukkan bahwa siswa sekolah menengah mendapatkan manfaat besar dari program pendidikan kesehatan reproduksi yang menyeluruh dan sesuai konteks. Agar lebih banyak remaja memiliki akses ke pendidikan kesehatan seksual yang aman dan bertanggung jawab, disarankan agar kebijakan kesehatan dan pendidikan nasional mempromosikan dan menduplikasi program tersebut. Kata Kunci: GRSR,edukasi seksual, kesehatan reproduksi, remaja ABSTRACT In an effort to promote healthy sexuality and reproductive health among junior high school students, a community service initiative called the Youth Reproductive Awareness Movement (GRSR) was established. Eighty eighth graders participated in two roundtable discussions as part of this intervention at SMP Negeri 1 Jombang. Presentations, small-group work, instructional films, conventional quizzes, and case simulations were all components of the interactive learning strategies. The service crew put together writing kits and instructional materials, while computers, LCD projectors, speakers, and microphones were the supplementary resources. The findings showed that students were quite interested; in fact, 92% of them said that this was the first time they had ever gotten such interesting and detailed information regarding reproductive health. Discussions on healthy relationships, personal boundaries, and puberty were met with more understanding and candor, according to observations and written comments. Adolescent support services provided by school counselors (BK teachers) were also enhanced under the initiative. In conclusion, GRSR shown that secondary school students benefit greatly from a thorough and contextually appropriate program of reproductive health education. For more adolescents to have access to safe and responsible sexual health education, it is suggested that national health and education policies promote and duplicate such programs. Keywords: GRSR, sexuality education, reproductive health, adolescents, secondary school, community engagement
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025