Influencer marketing adalah strategi yang efektif untuk mempromosikan produk, memanfaatkan hubungan dekat dan kepercayaan antara influencer dengan pengikutnya. Namun, praktik ini kerap dihadapkan pada dilema etis, yaitu menjaga kejujuran saat berada di bawah tekanan dari merek yang mengharapkan ulasan positif. Para influencer memiliki tanggung jawab untuk tetap transparan dan jujur dalam menyampaikan informasi, meskipun tantangan ini bisa berdampak pada hubungan dengan brand. Etika deontologis menekankan bahwa kewajiban moral, seperti kejujuran, harus diutamakan, meski ada risiko kehilangan keuntungan finansial. Sebaliknya, pendekatan utilitarian melihat bahwa ulasan positif dapat membawa manfaat lebih besar bagi banyak pihak, walaupun kadang kejujuran dikorbankan. Etika keutamaan mengedepankan pembentukan karakter yang kuat, di mana kejujuran dan tanggung jawab menjadi prinsip utama. Menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan integritas memerlukan kebijaksanaan, sehingga influencer dapat mempertahankan kepercayaan dan reputasi jangka panjang yang berdampak positif pada audiens dan ekosistem pemasaran.
Copyrights © 2025