Artikel ini mengkaji implementasi sistem whistleblowing untuk mengungkap tindak kecurangan (fraud) di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif kualitatif untuk menganalisis efektivitas sistem whistleblowing dalam menciptakan transparansi, integritas, dan akuntabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini memberikan saluran pelaporan yang aman, meningkatkan rasa percaya diri karyawan untuk melaporkan kecurangan, serta memperkuat budaya organisasi yang mendukung transparansi. Faktor-faktor seperti dukungan manajemen, perlindungan pelapor, dan pemahaman prosedur pelaporan menjadi kunci keberhasilan sistem ini. Namun, masih ditemukan tantangan dalam pemahaman karyawan terhadap prosedur pelaporan yang menunjukkan perlunya pelatihan dan sosialisasi lebih lanjut. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan sosialisasi dan evaluasi sistem whistleblowing untuk memastikan penggunaannya secara optimal dalam mencegah dan mengungkap fraud.
Copyrights © 2025