<![CDATA[Dalam dunia olahraga, media memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat tentang atlet. Namun, peliputan media sering kali menunjukkan bias gender, di mana atlet pria cenderung mendapatkan perhatian lebih dari media dibandingkan atlet wanita. Perlakuan ini mencerminkan ketimpangan yang memengaruhi pandangan publik terhadap prestasi dan representasi atlet berdasarkan gender. Penelitian ini mengkaji perbedaan perlakuan gender dalam peliputan atlet oleh media olahraga, dengan fokus pada bagaimana media merepresentasikan atlet laki-laki dan perempuan. Perspektif gender dalam media olahraga menjadi perhatian penting mengingat perannya dalam membentuk opini publik dan stereotip gender. Studi ini menggunakan metode analisis konten terhadap sejumlah artikel dan liputan olahraga di media cetak dan digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan perlakuan gender dalam peliputan media olahraga terhadap atlet pria dan wanita. Penelitian juga menganalisis bagaimana bias gender dalam peliputan memengaruhi citra atlet dan persepsi masyarakat terhadap mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi terhadap berita olahraga yang diterbitkan di media cetak dan online. Sampel diambil dari peliputan olahraga nasional dan internasional selama enam bulan terakhir. Data dianalisis berdasarkan frekuensi, konteks, dan fokus peliputan terhadap atlet pria dan wanita. Hasil penelitian menunjukkan adanya bias gender yang signifikan, di mana atlet laki-laki lebih sering diberi perhatian terhadap performa dan prestasi olahraga, sementara atlet perempuan cenderung diliput berdasarkan penampilan fisik, kehidupan pribadi, atau aspek emosional. Selain itu, penggunaan bahasa dalam liputan atlet perempuan sering kali mengandung stereotip feminin yang tidak relevan dengan konteks olahraga. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya perubahan perspektif media dalam peliputan atlet perempuan untuk menciptakan representasi yang adil dan setara. Media diharapkan berperan sebagai agen perubahan sosial dengan menyoroti prestasi olahraga tanpa bias gender, sehingga dapat mendorong partisipasi dan penghargaan terhadap atlet perempuan di dunia olahraga. Temuan ini menekankan perlunya reformasi dalam peliputan media olahraga untuk memastikan representasi yang setara bagi atlet pria dan wanita. Edukasi dan pelatihan bagi jurnalis olahraga tentang bias gender diharapkan dapat meningkatkan kualitas peliputan yang lebih adil dan inklusif. Selain itu, organisasi olahraga perlu mendorong kampanye yang mengapresiasi pencapaian atlet wanita untuk mengubah persepsi masyarakat.]]>
Copyrights © 2025
