Penelitian ini menganalisis representasi nilai badunsanak dalam budaya Minangkabau melalui film Onde Mande, yang menggambarkan kehidupan masyarakat di sekitar Danau Maninjau. Nilai badunsanak mencerminkan solidaritas sosial, gotong royong, dan musyawarah yang melampaui hubungan darah. Dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce, penelitian ini mengkaji elemen visual, audio, dan naratif film menggunakan konsep triadik: representamen, objek, dan interpretant. Metode yang digunakan bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik observasi mendalam, dokumentasi adegan, dan studi literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa film ini menampilkan badunsanak tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai praktik sosial yang kontekstual dan relevan. Rumah gadang, pakaian adat, bahasa lokal, serta narasi kolektif menjadi tanda kuat dari nilai tersebut. Film Onde Mande berperan sebagai media hiburan sekaligus edukasi budaya, serta memperkaya kajian komunikasi budaya dan semiotika film. Kebaruan penelitian ini terletak pada fokusnya terhadap nilai badunsanak dalam sinema lokal serta penerapan komprehensif teori semiotika Peirce dalam analisis budaya Minangkabau.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025