ABSTRACT This survey research was conducted to identify the understanding of small animal veterinarians regarding fluid therapy. Survey was directed to the members of Indonesian Veterinary Medical Association (IVMA) in DKI Jakarta and West Java Province between January 29 and March 25, 2023. The survey questionnaire consisted of 8 questions about the respondent's identity and 39 questions focusing on knowledge about fluid therapy. The sample size using the Slovin method is 290 respondents. Questions focused mainly on knowledge about types, indication, procedures, side effects of fluid therapy, and difficulties when administering fluid therapy. Validity test and reliability test were applied to assess questionnaire effectivity. The results show that almost all respondents had isotonic crystalloid fluid therapy in their clinic (Ringer's Lactate [286/290] and NaCl 0.9% [290/290]). Both fluids are often given either subcutaneously (NaCl 0.9% [81%]; Ringer's Lactate [19%]) or intravenously (NaCl 0.9% [48%]; Ringer's Lactate [46%]). Both fluids also often used also for maintenance (NaCl 0.9% [70%]; Ringer's Lactate [27%]) and for shock resuscitation of dogs (NaCl 0.9% [30%]; Ringer's Lactate [57%]) and cats (NaCl 0.9% [32%]; Ringer's Lactate [57%]). To increase the use of fluid therapy in dogs and cats, veterinarian practitioners' understanding and knowledge regarding fluid therapy is very necessary.  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman dokter hewan praktik mengenai terapi cairan. Survei dilakukan kepada anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat dimulai sejak tanggal 29 Januari 2023 hingga  25 Maret 2023. Kuesioner survei dengan terdiri dari 8 pertanyaan tentang identitas responden dan 39 pertanyaan yang difokuskan pada pengetahuan tentang terapi cairan. Perhitungan jumlah responden dilakukan dengan metode Slovin berjumlah 290 responden dengan selang kepercayaan 5%. Pertanyaan difokuskan pada pengetahuan tentang jenis, indikasi,  tata laksana, efek samping dan kesulitan saat pemberian terapi cairan. Sebelum di edarkan, kuesioner telah lulus uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua responden  memiliki terapi cairan kristaloid isotonik yaitu Ringer Laktat (RL) (286/290) dan NaCl 0,9% (290/290). Kedua cairan tersebut sering diberikan secara intravena (NaCl 0,9% [48%]; RL [46%]) maupun secara subkutan (NaCl 0,9% [81%]; RL [19%]). Responden memilih NaCl 0,9% [70%] dan RL [27%]) untuk rumatan. Pilihan cairan pada resusitasi syok pasien anjing adalah NaCl 0,9% (30%) dan RL (57%) dan pada pasien kucing adalah NaCl 0,9% (32%) dan RL (57%). Sebanyak 29% responden merasa perhitungan asupan terapi cairan sebagai tantangan terbesar diikuti dengan perhitungan suplementasi Kalium (28%). Walaupun demikian lebih dari 54% responden melaporkan jarang menemukan efek samping dari pemberian terapi cairan. Untuk meningkatkan keefektifan  penggunaan terapi cairan pada anjing dan kucing sangat diperlukan pendidikan berkelanjutan  terkait terapi cairan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025