Tanaman obat telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai solusi pengobatan tradisional, salah satunya adalah bawang Batak (Allium chinense G.Don.), yang dikenal memiliki berbagai manfaat farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik simplisia herba bawang Batak serta menganalisis parameter spesifik dan non-spesifiknya berdasarkan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut air dan etanol. Sampel diambil dari herba segar, disortasi, dikeringkan, dibuat simplisia, dan diekstraksi. Uji dilakukan meliputi uji organoleptik, makroskopik, mikroskopik, skrining fitokimia, kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar larut air dan etanol, serta susut pengeringan. Hasil menunjukkan bahwa bawang Batak mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan steroid. Kadar senyawa terlarut lebih tinggi dalam pelarut air (0,4666) dibandingkan etanol (0,3523), menunjukkan air sebagai pelarut yang lebih efektif dalam mengekstrak senyawa polar. Nilai susut pengeringan (7,789%) dan kadar air (8,5%) menunjukkan bahwa simplisia memenuhi syarat kualitas. Namun, kadar abu tidak larut asam (40,5%) tidak memenuhi standar, yang mengindikasikan perlunya perbaikan pada proses penyiapan bahan. Secara keseluruhan, hasil penelitian memperkuat potensi bawang Batak sebagai sumber senyawa bioaktif, khususnya untuk ekstrak polar. Penggunaan air sebagai pelarut disarankan untuk efektivitas ekstraksi senyawa aktif.
Copyrights © 2025