Abstrak: Studi ini ingin memahami tantangan dan solusi yang muncul saat pembelajaran berdiferensiasi diterapkan dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDUA Taman Harapan Curup. Penelitian mengadopsi pendekatan kualitatif dengan rancangan kasus tunggal. Delapan guru PAI dipilih menjadi informan melalui teknik purposive sampling. Data dihimpun lewat observasi langsung, wawancara semi-terstruktur, dan pengumpulan dokumen, kemudian dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman. Temuan menunjukkan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran berdiferensiasi masih terhambat. Hambatan utama antara lain sulitnya mengenali kebutuhan belajar tiap siswa, kurangnya media dan alat ajar, pengelolaan kelas yang beragam, serta penyusunan dan pelaksanaan tes yang akomodatif. Penyebabnya bersumber dari dalam (rendahnya pemahaman dan keterampilan guru) maupun dari luar (fasilitas terbatas, kurikulum kaku, dan dukungan masyarakat). Sebagai respons, para guru melakukan pelatihan rutin, berkolaborasi, memanfaatkan ragam metode dan media, serta merancang penilaian adaptif. Dengan demikian, dukungan kebijakan dan peningkatan kapasitas guru berkelanjutan diperlukan agar pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar benar-benar optimal.Kata kunci: pembelajaran berdiferensiasi, PAI, permasalahan, faktor, solusi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025