Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika yang dihadapi oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK) dan guru Pendidikan Khusus (GPK) dalam pelaksanaan peran dan tanggung jawab di sekolah inklusi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus di beberapa sekolah inklusi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru BK, guru GPK, serta observasi langsung di kelas dan ruang bimbingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua profesi menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, kurangnya pelatihan khusus, serta kesulitan dalam koordinasi dan komunikasi antar guru. Guru BK sering kali mengalami tekanan dalam menangani berbagai kebutuhan emosional dan psikologis siswa dengan kebutuhan khusus, sementara guru GPK menghadapi kendala dalam menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran yang sesuai. Penelitian ini menemukan bahwa integrasi peran guru BK dan GPK dalam tim multidisipliner masih belum optimal. Penelitian juga mengungkapkan Perlu adanya peningkatan pelatihan dan dukungan profesional untuk kedua profesi dalam mendukung implementasi pendidikan inklusi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025