Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara pupuk hayati Trichoderma sp. dan Azotobacter sp. serta pengaruh pemberian pestisida nabati dari daun pepaya dan serai wangi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di tahap pre nursery. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Terompet, Padang Bulan, Medan, dengan ketinggian tempat 28 mdpl, dari November 2024 hingga Januari 2025. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan yang masing-masing diulang tiga kali. Faktor pertama adalah pupuk hayati (H), yang terdiri dari H0 (tanpa pupuk hayati/kontrol), H1 (Trichoderma sp. 20 ml), dan H2 (Azotobacter sp. 20 ml). Faktor kedua adalah pestisida nabati (N), yang terdiri dari N0 (tanpa perlakuan), N1 (serai wangi 100 ml), dan N2 (daun pepaya 100 ml). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, dan intensitas serangan hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara pupuk hayati dan pestisida nabati tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun pada umur 4 hingga 12 Minggu Setelah Tanam (MST). Namun, pada parameter luas daun di umur 4 MST, interaksi perlakuan menunjukkan pengaruh nyata, di mana perlakuan H0N1 (tanpa pupuk hayati dan pestisida serai wangi) menghasilkan luas daun terbesar (8,24 cm²) yang berbeda nyata dengan H0N2 (7,45 cm²). Sementara itu, perlakuan H1N2 (Trichoderma sp. dan daun pepaya) berbeda nyata dengan H0N1 dan H0N2. Faktor lingkungan, kandungan metabolit sekunder dalam pestisida nabati, serta interaksi antara senyawa aktif pestisida dengan hormon pertumbuhan tanaman diduga berkontribusi terhadap pengaruh nyata ini.
Copyrights © 2025