Narapidana di lembaga pemasyarakatan mengalami keterbatasan gerak karena semua aktivitas diawasi petugas.Kondisi ini menyebabkan kehilangan kebebasan, tekanan, dan kekhawatiran akan masa depan, yang dapat memicustres selama menjalani hukuman. Resiliensi menjadi faktor penting untuk membantu narapidana mengelola emosi,menghadapi stres, dan beradaptasi dengan keterbatasan. Namun, tingkat resiliensi yang rendah membutuhkandukungan sosial untuk memperkuat kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungansosial dengan resiliensi pada narapidana di Lapas Kelas IIA Bangkinang Kabupaten Kampar. Desain penelitianadalah cross-sectional, dilakukan pada 16 November 2024 dengan sampel 91 narapidana melalui teknik totalsampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Social Support Index (SSI) dan Connor-Davidson ResilienceScale (CD-RISC). Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasilpenelitian menunjukkan 53 responden (58,2%) memiliki dukungan sosial kurang baik, dan 50 responden (54,9%)memiliki resiliensi buruk. Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara dukungan sosial dan resiliensi (P-value0,036). Penelitian ini diharapkan mendorong narapidana menghadapi masalah secara positif dan meningkatkankemampuan beradaptasi selama di lembaga pemasyarakatan.Kata kunci : Dukungan Sosial, Narapidana, Resiliensi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025