Bayi usia 0–6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari air susu ibu (ASI). ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi, dengan kandungan gizi yang paling sesuai untuk tumbuh kembang bayi secara optimal. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk bertahan hidup selama 6 bulan pertama, yang meliputi hormon, antibodi, faktor imun, antioksidan, dan produksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kecepatan produksi ASI adalah melalui penggunaan obat herbal tradisional seperti rebusan ekstrak daun Katuk (Sauropus androgynus) (Juliastuti, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi menggunakan media visual terhadap pengetahuan ibu nifas tentang manfaat rebusan daun Katuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian pra-eksperimen. Penelitian ini dirancang dengan desain one-group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas khususnya KF 2 pada bulan Maret-April 2024 di Puskesmas Baloi Permai yang berjumlah 58 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 37 responden dengan menggunakan rumus Slovin. Analisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh. Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai Asymp. tanda tangan. 2 tailed sebesar 0,000 (p ≤ 0,05). Secara statistik, terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian edukasi dengan media visual terhadap pengetahuan ibu nifas tentang manfaat rebusan daun katuk di Puskesmas Baloi Permai tahun 2024.
Copyrights © 2025