Kemiskinan merupakan tantangan utama pembangunan yang bersifat multidimensional, mencakup aspek ekonomi, sosial, dan akses terhadap layanan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh belanja modal dan pertumbuhan ekonomi yang diproksikan melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap tingkat kemiskinan di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen) selama periode 2015–2024. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dengan model terbaik yang ditentukan melalui uji Chow dan uji Hausman, yaitu Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Temuan ini mengindikasikan bahwa peningkatan belanja modal belum efektif dalam menurunkan kemiskinan, hal ini disebabkan oleh efektifitas alokasi anggaran yang kurang tepat sasaran atau tidak langsung menyentuh kebutuhan masyarakat miskin. Variabel PDRB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan, meskipun manfaatnya belum sepenuhnya merata. Implikasi dari hasil ini menegaskan bahwa kebijakan pengentasan kemiskinan tidak hanya bergantung pada besaran anggaran dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada efektivitas penggunaan belanja publik dan pemerataan hasil pembangunan. Diperlukan strategi pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berbasis kebutuhan masyarakat miskin agar upaya penurunan kemiskinan dapat berjalan secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025